KlikMadiun.com – Deklarasi dukungan Bacawali Kota Madiun Maidi yang mengatas namakan Srikandi Bintang Prabowo 08 pada Sabtu, (22/6/2024) berujung polemik.
Hal ini disinyalir masih berkaitan dengan aksi penurunan baliho dukungan ke Maidi yang dilakukan relawan Pejuang Tangguh Indonesia Raya (Petir) pada beberapa waktu yang lalu.
Saat ditemui pada Sabtu ( 22/6/2024) malam, Ketua DPD Relawan Bintang Prabowo 08 Eko Hadi Susanto , ada beberapa poin yang harus diluruskan mengenai deklarasi yang telah dilakukan Srikandi Bintang Prabowo 08 Jatim kepada Bacawali Maidi dan pernyataan dari Joko Santoso.
“ Pengakuan yang mengatakan saya dengan rekan-rekan telah diberhentikan atau dibekukan dari relawan Bintang Prabowo 08 itu tidak benar. Begitu ada informasi saya telah diberhentikan, saya langsung menghubungi Jakarta. Semua dokumen sudah saya sampaikan ke sana. Beliau malah tertawa, "logo baner deklarasi itu seharusnya bukan pakai BP 08 karena ada tulisan Srikandi, dan Srikandi itu ada logonya sendiri. Dia itu tahu administrasi gak..?" Kalaupun memang ada pemberhentian, ia meminta surat resmi dari pusat mengenai hal tersebut, " ujar eko.
"Sebenarnya Srikandi Bintang Prabowo 08 itu yang di Jakarta sudah tidak ada, karena ketuanya sudah mengundurkan diri sebelum hari pencoblosan. Untuk ketuanya sekarang siapa saya juga gak tahu,"terang Eko.
Selain itu, nama Joko Santoso yakni sebagai apa tidak jelas, di kepungurusan DPD juga tidak ditemukan nama tersebut. Bisa dicek atau ditanyakan ke pusat keberadaan nama tersebut, Ini malah ngaku koordinatornya,” tegasnya.
"Kemudian terkait penyalahgunaan proposal yang dimaksud oleh Joko Santoso. Acara berjalan dengan jarak 106 km ( Palur - Kota Madiun) itu sudah ada dalam program kami, ini sebagai wujud kecintaan saya dengan Kota Madiun di HUT ke- 106. Untuk dana, kita sudah ada sponsor sendiri dan tidak ada hubungannya dengan Maidi," tambahnya.
Berjalanya waktu bertemulah dengan Maidi, Saat itu pun kami berkomitmen dengan rute yang sudah ditentukan. Dan pada saat kami mengajukan proposal dengan nama relawan 'Petir", namun justru Maidi yang meminta untuk mengganti nama Bintang Prabowo 08, dan segera proposal dimasukan ke Pemkot," bebernya.
"Kemudian, karena ada pergantian rute, kami diminta mengganti Kop proposal dari "Bintang Prabowo 08" menjadi "Masyarakat Peduli Budaya" dengan rute mengunjungi beberapa situs budaya mulai yang terdahulu dengan yang dibangun sekarang," ungkapnya
"Setelah sekian lama kita menunggu, komunikasi terkait proposal juga gak pernah ada alisa tidak ada kejelasan. Akhirnya saya putuskan untuk menurunkah baliho," imbuhnya.
“Bisa dikatakan saya dipermainkan oleh Maidi. Yang perlu juga menjadi catatan bahwasanya dukungan menggunakan nama relawan Petir bukan Bintang Prabowo 08. Terus terang kita merasa dirugikan, karena dengan adanya kejadian ini program kita berjalan yang menempuh jarak 106 km ( Palur - Kota Madiun) tidak jadi terlaksana," tutupnya. ( Klik-1)
إرسال تعليق