Klikmadiun.com – Usai unggahannya
di media sosial viral karena menawarkan untuk menjual ginjal demi mengganti
laptop dari sekolah yang telah rusak, seorang ibu diketahui bernama Anita
Megawati mendapatkan kunjungan dari pihak Dinas Pendidikan Kota Madiun dan SMP
Negeri 8.
Kepala Dinas Pendidikan Kota
Madiun, Lismawati secara langsung menemui ibu tersebut di rumahnya yang
beralamat di jalan Bali gang XI. Didampingi oleh Sekretaris Disdik Heny dan
Kepala SMP Negeri 8 Nunuk melakukan dialog langsung dengan orang tua beserta
keluarga siswa.
Dialog berlangsung hangat penuh
kekeluargaan, Lismawati dengan sangat detil mendengarkan curhatan si ibu. Dari
cerita si Ibu, diketahui bahwa masalah keluarga menjadi pemicu Anita untuk
menuangkan curhatannya dalam akun media sosial.
“Sebenarnya tidak ada masalah,
karena laptop rusak disebabkan oleh anaknya sendiri. Namun pihak keluarga belum
berkomunikasi dengan sekolah (SMPN 8,red), akhirnya mengambil kesimpulan
sendiri,”jelas Lisma.
Lisma mengungkapkan bahwa tidak
ada permintaan ataupun tekanan dari pihak sekolah untuk mengganti laptop yang
rusak.
“Tidak ada permintaan dari pihak
sekolah untuk mengganti laptop tersebut. Di Kota Madiun itu orang tua
dimanjakan, siswa mendapatkan seragam gratis, dipinjami laptop dan servisnya
pun gratis tentunya dengan batasan-batasan,”ungkapnya.
Lisma juga menegaskan bahwa pihak
sekolah yakni SMP N 8 maupun Dinas Pendidikan Kota Madiun tidak pernah
memberikan keterangan terkait penahanan ijasah bagi siapapun.
“Tidak ada kaitannya dengan
penahanan ijasah, kami dan pihak sekolah tidak menyampaikan hal tersebut. Saat
ini blanko ijasah saja masih berada di kantor Disdik, belum sampai di sekolah,”tegas
Lisma.
“Kita memang meminta untuk siswa
dan orang tua sebagai keluarga untuk turut bertanggung jawab atas laptop yang
dipinjamkan ke siswa. Namun itu semata untuk mengajarkan tanggung jawab. Ada batasan
terkait fasilitas servis gratis, jika ada kerusakan karena kesalahan siswa,
orang tua harus bertanggung jawab, namun jika orang tua tidak mampu bisa
dikomunikasikan, hal-hal seperti ini yang belum dilakukan orang tua,”lanjutnya.
Sementara itu, si ibu yang viral
Anita Megawati dengan pilu menceritakan kronologi kejadian hingga ia terpaksa
hendak menawarkan ginjalnya untuk dijual. Keputus asaan seorang ibu yang
berpenghasilan pas-pasan membuatnya nekat menjual salah satu organ vital.
“Saya bingung dengar cerita dari
teman-teman, kalau laptop rusak harus diganti. Dan saya trauma dengan masa lalu
saya ketika lulus sekolah belum bisa membayar biaya sekolah, akhirnya ijasah
saya ditahan hingga 10 tahun oleh pihak sekolah. Ini anak saya kan juga mau
kelulusan,”ceritanya.
Dirinya mengakui salah karena
telah mengunggah keluhannya ke sosial media sehingga mengakibatkan
kesalahpahaman banyak pihak.
“Itu merupakan kelalaian saya
sebagai orang tua, saya berpikir dangkal sampai nekat menjual ginjal. Saya
hanya berpikiran ijasah anak, dan masa depannya. Saya mohon maaf ke semua
pihak, saya sama sekali tidak ada tekanan dari pihak manapun,”pungkasnya.
Sebagai informasi, saat ini
laptop yang rusak itu telah dikembalikan ke pihak Dinas Pendidikan Kota Madiun
untuk diperbaiki.(klik-2)
إرسال تعليق