Klikmadiun.com – Tradisi pergantian
tahun baru Cina atau Imlek 2574 Kongzili selalu menarik untuk dikupas. Mulai
dari budaya membersihkan rupang
menjelang tahun baru Cina, Ji kau meh hingga puncaknya nanti cap go meh.
Selain itu, ibadah di malam
pergantian tahun juga merupakan salah satu prosesi yang harus dilaksanakan
warga Tionghoa untuk mendoakan para leluhur. Seperti dilakukan oleh umat
Konghucu yang berkumpul di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong
Madiun untuk menyambut tahun Kelinci Air yang penuh keberuntungan.
Ibadah di malam tutup tahun
adalah sebagai simbol perwujudan syukur atas satu tahun yang penuh berkah dan
menyambut tahun baru Imlek dengan suka cita. Diawali dengan menyalakan lilin
raksasa, menabuh genta hingga berdoa bersama.
“Biasanya ini kita lakukan pukul
24.00 tepat, tapi kali ini memang kita majukan jam 23.00. Prosesi dimulai
dengan menyalakan lilin, menabuh genta dan berdoa bersama. Kalau membakar
kertas itu merupakan penyempurnaan doa agar diterima Yang Maha Kuasa,”jelas
Ketua TITD Hwie Ing Kiong Madiun, Iwan Budianto, Sabtu (21/1/2023) malam.
Meski umat yang hadir malam itu
tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya namun tidak mengurangi khidmatnya doa
bersama. Menurut Iwan, meski pembatasan telah dicabut, tetapi banyak umat lebih
memilih untuk beribadah di rumah untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung
yang mengakibatkan kembali rawan penyebaran virus.
“Mungkin jemaat mengantisipasi,
sehingga memilih berdoa di rumah masing-masing. Karena beribadah boleh di
tempat masing-masing,”imbuhnya.
Yang paling menarik adalah
beragam suguhan khas Imlek antara lain kue keranjang, kue koe, bacang dan
beragam buah-buahan. (Klik-2)
إرسال تعليق