Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Madiun untuk penyandang disabilitas serta meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Peringatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan perhatian dan kesadaran bagi penyandang disabilitas atau difabel," Kata Mas Hari panggilan akrabnya.
"Di mana pembangunan inklusif perlu dorongan semua pihak agar dapat diakses secara adil terutama oleh saudara kita para difabel," jelasnya.
Selain itu, ia menyampaikan harapannya akan peringatan ini agar menjadi pendorong bagi semua pihak untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terkait permasalahan yang dihadapi para penyandang disabilitas.
"Sekaligus saya sampai pesan agar kita semua bisa menghapus stigma terhadap penyandang disabilitas, turut membantu dan meningkatkan martabat dan kesejahteraan penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga tujuan utama pembangunan berkelanjutan tidak meninggalkan siapapun, termasuk para penyandang disabilitas," tambahnya.
Kemudian, ia memberi apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini telah dan terus menunjukkan kepedulian, serta mendampingi penyandang disabilitas agar bisa terus berkarya dan menjadi mandiri.
"Teman-teman difabel sudah bisa menghasilkan batik, kerajinan dan karya lainnya yang diyakini bisa tembus ke pasar dunia dan bisa membawa nama Kabupaten Madiun," pungkasnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Madiun Nur Rosyid Anang Kusuma melalui Plt. Sekdin Dinsos Kab. Madiun Agung Budiharto menyampaikan, akan terus memberi perhatian terhadap penyandang disabilitas di Kab. Madiun.
" Kita akan terus berupaya memberi perhatian penyandang difabel, terbukti pada acara hari ini, kita ajak mereka jalan-jalan keliling alun-alun yang diiringi kesenian dongkrek lalu kita ajak makan bersama-sama, hal ini bertujuan bahwa dengan kekuranganya tidak akan membuat mereka berkecil hati," Kata Agung.
" Kalau kita lihat hasil karyanya juga tidak kalah dengan yang normal. Untuk itu Dinsos Kab. Madiun akan terus memberikan binaan kepada mereka," tambahnya.
Diketahui untuk Kab. Madiun jumlah penyandang difabel ada 4.449 orang yang tersebar di 15 Kecamatan dan 21 Yayasan LKS. Untuk tahun 2022 sudah menyalurkan bantuan berupa kursi roda, permodalan untuk usaha, sembako, alat bantu, gerobak untuk jualan, sepeda roda tiga, kambing dan ayam.
Kemudian untuk penyandang disabilitas berat ada bantuan uang sebesar Rp. 300 ribu per orang. Untuk bantuan terkait inflasi sebesar Rp. 450 per orang selama tiga bulan, mulai bulan Oktober sampai Desember.( Klik-1)
إرسال تعليق