Klikmadiun.com – Warga RW 6, Lingkungan Wonodadi, Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun mengeluhkan adanya pencemaran air di sungai yang terletak di belakang Terminal Purbaya Madiun. Air sungai diketahui berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau menyengat dalam seminggu ini.
Ketua RW 6 Kelurahan Tawangrejo,
Sujono menceritakan bahwa hal itu bukan pertama kalinya. Dulu pernah terjadi
pencemaran hingga mengakibatkan tanaman milik petani kangkung setempat mati. Kemudian
melakukan pengaduan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Madiun dan
ditindaklanjuti oleh petugas.
“Dulu pernah laporan ke K3LH,
sudah ada respon, ditindaklanjuti dan air jadi bersih, tapi sekarang seperti
ini lagi. Air sungai warnanya hitam sekali dan berbau menyengat. Dulu di situ
sebenarnya ada ikan-ikan yang biasa kita pancing, sekarang sudah mati semua.
Malah sebenarnya kemarin ingin mengadakan lomba mancing untuk perayaan
Agustusan sekaligus biar meramaikan lapak (Patih Sidodadi,red),”beber Sujono,
Jumat (1/9/2022).
Pencemaran air sungai tersebut
diduga dampak dari aktivitas produksi PG Rejo Agung yang berlokasi tidak jauh
dari pemukiman warga.
“Kita sudah berkirim surat ke
Rejo Agung, namun tidak ada respon, malah pihak sana bilang itu dari Pertamina,”imbuhnya.
Warga menyayangkan sikap pihak PG Rejo Agung yang tak bergeming atas keluhan pencemaran lingkungan itu.
Sementara itu, pihak DLH Kota Madiun menyatakan bahwa pihaknya saat ini belum menerima aduan resmi dari masyarakat Kelurahan Tawangrejo.
Kepala Bidang Penataan Pengawasan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH Kota Madiun, Feti Indriani mengatakan bahwa dirinya bisa menindaklanjuti
keluhan masyarakat ketika ada laporan yang masuk ke mejanya.
“Tidak ada surat masuk ke kita, harus
ada surat resmi (pengaduan) masuk dulu. Dulu memang pernah disitu tapi itu
bukan aliran limbah dari PG Rejo Agung. Kita tidak bisa judge kalau tidak melihat lokasi. Kita akan cek ke lapangan, tapi
harus ada surat masuk dulu,”pungkasnya.(klik-2)
إرسال تعليق