KlikMadiun – Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh pelaku ekonomi utamanya sektor pariwisata. Destinasi wisata di semua daerah terpaksa ditutup sesuai kebijakan pemerintah untuk memberlakukan PPKM guna mencegah penularan virus Corona.
Sektor wisata yang mati suri
mengakibatkan lesunya pendapatan daerah. Seperti yang terjadi pada obyek wisata
Telaga Sarangan yang sempat terpuruk hingga akhirnya target pendapatan asli
daerah (PAD) tidak tercapai.
"PPKM selama empat bulan menjadi faktor
utama tidak tercapainya PAD Telaga Sarangan. Karena, waktu itu, ada kebijakan
dari pemerintah pusat untuk penutupan objek wisata," kata Kepala Bidang
Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Eka Radityo,
kepada jurnalis KlikMadiun, Selasa (04/01/2022).
Dalam APBD tahun 2021, Disparbud
ditarget PAD untuk Telaga Sarangan Rp14 miliar. Namun, karena wabah pandemi
Covid-19, pada PAK APBD, turun menjadi Rp12,5 miliar. Namun, realisasi tercapai
Rp9,5 miliar atau 76,5 persen.
"Alhamdulillah, ini dunia
pariwisata sudah mulai menggeliat kembali. Saya melihat mulai hidup kembali.
Artinya, pertumbuhan ekonomi menurut saya sudah mulai pulih," ujar Eka.
Lebih lanjut, Eka menjelaskan
bahwa meningkatnya geliat pariwisata di wilayah Telaga Sarangan tampak saat
liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Banyaknya pengunjung di masa libur
Nataru mencapai 9.000 orang.
"Yang jelas, kami terus melakukan
himbauan pada wisatawan untuk menaati prokes," pungkasnya.(klik-2)
إرسال تعليق