KlikMadiun - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun terpaksa membatalkan pendistribusian 4.880 laptop yang seharusnya menjadi program laptop gratis bagi siswa siswi Sekolah Dasar (SD) kelas 5 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 8. Pasalnya ribuan laptop yang telah dipesan oleh Pemkot Madiun melalui PT. Pins Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT. Telkom tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta.
Spesifikasi laptop yang tercantum
dalam perjanjian kerjasama sedianya bermerk
Axioo Pro G5 i3-6157U, RAM 8G DDR4, HDD
1 TB, layar 14 inch, windows 10 akan tetapi setelah barang datng tidak sesuai
dengan spesifikasi, karena unit laptop tersebut hanya dilengkapi dengan memori
DDR3 Yang berarti memiliki spek lebih rendah.
“Setelah dicek oleh tim pemeriksa
dari Politeknik Negeri Madiun (PNM) ternyata tidak sesuai pesanan. Kami akan
menempuh jalur hukum, namun prosesnya akan kami konsultasikan dahulu dengan tim
hukum dari Kejaksaan dan Kepolisian. Yang jelas, selanjutnya kita akan
membentuk tim penuntut perdata untuk memperkuat Pejabat Pengadaan dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPKom). Kita sudah dirugikan karena proses pembagian laptop
ke siswa serta program unggulan Walikota jadi terhambat,”papar orang nomor satu
di pemerintahan Kota Madiun tersebut.
Secara tegas Maidi tidak menerima
laptop yang sudah terlanjur datang tersebut dan tidak bersedia untuk mencairkan
dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) untuk pembayaran ribuan laptop yang nilainya mencapai 35 milyar rupiah.
“Ini yang penting, bahwa uang
APBD tidak saya cairkan, tidak saya keluarkann untuk laptop ini. Ini tidak bisa
ditawar,” tegas Mantan Sekda Kota Madiun ini.
Ia juga menyampaikan permohonan
maaf kepada seluruh wali murid yang anak – anaknya sebagai calon penerima
laptop, bahwasanya piranti penunjang belajar yang diharapkan mampu meningkatkan
pembelajaran harus ditunda sampai proses hukum kasus ini selesai.
“Saya mohon maaf juga kepada wali
murid, laptop gelombang 2 ini ada kendala. Gelombang pertama sudah dibagikan kepada
anak-anak di APBD tahun 2020 sebanyak 5.425 laptop. Itu pada waktu masa pandemi,
digunakan cukup bagus, semua lancar,”kata Maidi.
“Harapan kita bahwa kota kita ini
menjadi kota smart. Semua piranti pembelajaran anak-anak kita cukupi, proses
pembelajaraannya, digitalnya juga,” pungkasnya.(klik-2)
#kotamadiun #dinaspendidikan #laptop
إرسال تعليق