KlikMadiun- Tasyakuran akbar
Jamiyyah Kautsaran Putri Haajarulloh (JKPHS) Thoriqoh Shiddiqiyah tahun 1441 H,
akhirnya diselenggarakan di Alun-alun Caruban Kabupaten Madiun. Setelah sebelumnya
batal diselenggarakan di Kabupaten Ngawi.
Acara ini dikuti sekitar 17 ribu jamaah Thoriqoh Shiddiqiyah seluruh
Indonesia. Minggu, 22/ 9/ 2019.
JKPHS didirikan sebagai wadah
kegiatan para jamaah putri Thoriqoh Shiddiqiyah, yang sudah tersebar di 86
Kota/Kabupaten dan perwakilan luar negri. Pada kesempatan ini acara dihadiri
Almukaromah Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Kyai Moch. Mukhtar Mu’thi, para
pengurus cabang Thoriqoh Shiddiqiya, Forum Pemerintah daerah dan Jamaah Thoriqoh
Shiddiqiyah seluruh Indonesia.
Dalam sambutanya Ketua (JKPHS)
Ibu Afivah mengungkapkan bahwa “ Memperingati tahun baru Hijriyyah itu penting
karena merupakan tonggak perubahan. Hijrah itu artinya pindah atau berubah”.
Adapun acara ini bertujuan untuk memperdalam rasa Cinta Tanah Air Indonesia.
Hal ini terbukti disaat acara Tasyakuran di setiap daerah selalu menampilkan
seni budaya daerah setempat. Seperti yang terlihat di acara hari ini
menampilkan seni budaya Dongkrek ( Madiun) Reog (Ponorogo).
Disisi lain Ketua ORSHID (Organisasi Shiddiqiyah) Kota dan
Kabupaten Madiun Joko Mulyono, menjelaskan Bahwa kegiatan hari ini tidak berbau
politik dan ini murni dari Jamaah. Termasuk semua biaya berasal dari Jamaah Thoriqoh
Shiddiqiyah.
“Thoriqoh Shiddiqiyah tidak
berkecimpung terkait politik praktis, wujud rasa cinta tanah air kami wujudkan
dengan karya nyata”
Lebih lanjut Joko mengungkapkan,
kegiatan karya nyata dalam cinta tanah air Indonesia kami bisa dilihat dari
setiap acara selalu menampilkan seni kesenian tradisional, pembangunan layak
huni (tahun ini ada 78 rumah layak huni
dengan biaya per rumah 70-80juta), santunan anak yatim piatu dan kaum dhuafa.
Diakhir, Joko mengucapkan terima
kasih kepada seluruh jajaran Forpimda Kabupaten Madiun, karena kegiatan ini
dapat berjalan dengan sukses. (Klik-1)
إرسال تعليق