KlikMadiun-Kasus penderita Deman Berdarah (DB) di Kabupaten Madiun Jawa Timur semakin mengkhawatirkan tidak hanya menyerang balita, anak atau lansia. Bahkan saat ini juga ada yang menjangkit usia dewasa. Sementara dari data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo, diawal tahun ini ada peningkatan hingga 120 persen dibanding tahun lalu dan bahkan saat ini ada yang menjalani perawatan di lorong rumah sakit akibat terbatasnya ruangan pasien.
Dari pantauan di lapangan seperti di salah satu lorong depan Ruang Mawar RSUD Dolopo ada sejumlah pasien DB baru masuk menjalani perawatan terpaksa harus menjalani perawatan di lorong RS.
Menurut salah satu keluarga pasien menjelaskan bahwa anaknya saat ini merasakan demam berlanjutan dan setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis rs terdeteksi gejala DB.
“Tadinya panas dan demam beberapa hari dan hari ini tadi aku periksakan dan diminta langsung untuk rawat inap. Dan dari hasil diagnosis dokter katanya gejala db mas,” kata Sumirah, ibu pasien yang berumur 3 tahun, warga Geger Madiun.
Dari data rumah sakit sendiri hingga 4 Februari 2019 saat ini untuk penderita demam berdarah ada peningkatan yang signifikan sekitar 120 persen dibanding tahun lalu. Saat ini yang masuk di rs ada 129 pasien dan saat ini yang masih menjalani perawatan ada 20 pasien.
“Diawal tahun ini hingga sekarang total yang dirawat di rumah sakit ini ada 129 pasien, jumlah ini meningkat dibanding tahun 2018 Bulan Januari ada 18 orang. Kalau dibandingakn dengan saat ini ada peningkatan yang besar sekitar 12 kali lipat,"kata Purnomo Hadi, Direktur RSUD Dolopo Madiun saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (4/2/2019).
Sedangkan untuk menghadapi lonjakan pasien demam berdarah rumah sakit dolopo ini tidak ada kata, kita menolak pasien yang datang ke rumah sakit dolopo. Kita harus melayani semuanya dengan cara kita memberdayakan tenaga yang ada termasuk temen teman dari bagian poli untuk ikut berjaga dan bahkan kita menambahi ekstrabet sebanyak 19 tempat tidur untuk pasien,”imbuh Purnomo.
Sedangkan menurut Dr Sutowo, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dolopo, mengungkapkan bahwa untuk kategori penderita tidak hanya dialami para anak anak maupun lansia bahkan saat ini sudah merata hingga menyerang orang dewasa. Hal tesebut akibat adanya tiga faktor selain kondisi penderita.
“DB itu kan ada Factor Host pasiennya sendiri, atau perantaranya atau sektornya, virusnya dan factor lingkungannya. Ketiga factor itu tentunya terjadi penyakit demam berdarah. Dan ini semua usia bisa terserang, pasien anak, remaja lansia dan bahkan ada pasien hamil juga bisa terkena db,”kata Dr Sutowo, disela sela memeriksa pasiennya di RSUD Dolopo.
Sementara dengan adanya peningkatan jumlah pasien, saat ini pihak rumah sakit tetap akan menerima dan tidak akan menolak pasien yang masuk untuk dirawat di rumah sakit. Karena selain menyiapkan beberapa ruangan pasien juga telah menyiapkan sebanyak 19 ekstrabet untuk para pasien. Dan bahkan untuk menunjang pelayanan juga mensiagakan petugas bagian Poli untuk membantu melayani pasien DB.(klik-3)
Dari pantauan di lapangan seperti di salah satu lorong depan Ruang Mawar RSUD Dolopo ada sejumlah pasien DB baru masuk menjalani perawatan terpaksa harus menjalani perawatan di lorong RS.
Menurut salah satu keluarga pasien menjelaskan bahwa anaknya saat ini merasakan demam berlanjutan dan setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis rs terdeteksi gejala DB.
“Tadinya panas dan demam beberapa hari dan hari ini tadi aku periksakan dan diminta langsung untuk rawat inap. Dan dari hasil diagnosis dokter katanya gejala db mas,” kata Sumirah, ibu pasien yang berumur 3 tahun, warga Geger Madiun.
Dari data rumah sakit sendiri hingga 4 Februari 2019 saat ini untuk penderita demam berdarah ada peningkatan yang signifikan sekitar 120 persen dibanding tahun lalu. Saat ini yang masuk di rs ada 129 pasien dan saat ini yang masih menjalani perawatan ada 20 pasien.
“Diawal tahun ini hingga sekarang total yang dirawat di rumah sakit ini ada 129 pasien, jumlah ini meningkat dibanding tahun 2018 Bulan Januari ada 18 orang. Kalau dibandingakn dengan saat ini ada peningkatan yang besar sekitar 12 kali lipat,"kata Purnomo Hadi, Direktur RSUD Dolopo Madiun saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (4/2/2019).
Sedangkan untuk menghadapi lonjakan pasien demam berdarah rumah sakit dolopo ini tidak ada kata, kita menolak pasien yang datang ke rumah sakit dolopo. Kita harus melayani semuanya dengan cara kita memberdayakan tenaga yang ada termasuk temen teman dari bagian poli untuk ikut berjaga dan bahkan kita menambahi ekstrabet sebanyak 19 tempat tidur untuk pasien,”imbuh Purnomo.
Sedangkan menurut Dr Sutowo, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dolopo, mengungkapkan bahwa untuk kategori penderita tidak hanya dialami para anak anak maupun lansia bahkan saat ini sudah merata hingga menyerang orang dewasa. Hal tesebut akibat adanya tiga faktor selain kondisi penderita.
“DB itu kan ada Factor Host pasiennya sendiri, atau perantaranya atau sektornya, virusnya dan factor lingkungannya. Ketiga factor itu tentunya terjadi penyakit demam berdarah. Dan ini semua usia bisa terserang, pasien anak, remaja lansia dan bahkan ada pasien hamil juga bisa terkena db,”kata Dr Sutowo, disela sela memeriksa pasiennya di RSUD Dolopo.
Sementara dengan adanya peningkatan jumlah pasien, saat ini pihak rumah sakit tetap akan menerima dan tidak akan menolak pasien yang masuk untuk dirawat di rumah sakit. Karena selain menyiapkan beberapa ruangan pasien juga telah menyiapkan sebanyak 19 ekstrabet untuk para pasien. Dan bahkan untuk menunjang pelayanan juga mensiagakan petugas bagian Poli untuk membantu melayani pasien DB.(klik-3)
إرسال تعليق