KlikMadiun - Keberadaan jalan tol dan
double track kereta api yang baru dibangun di Kabupaten Madiun,
menjadi daya tarik investor. Buktinya, pada awal semester 2018, ada sebanyak 58
investor baru yang menanamkan investasinya di bumi Retno Djumilah. Nilai
investasi dari 58 perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan porang, industri
dan pergudangan serta perumahan itu mencapai sekitar Rp 334 miliar.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Penanaman Modal
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Madiun,
Agung Budiarto. "investasi yang masuk pada awal 2018 ada sebanyak 58
usaha, bergerak di bidang pengolahan umbi porang, industri, pergudangan dan
perumahan," kata Agung, Kamis, 06/12/ 2018.
Pria kelahiran Blitar ini menuturkan, 58 usaha baru
yang menanamkan modalnya di
Kabupaten Madiun tersebut
mampu menyerap tenaga kerja hingga sekitar 1400 orang lebih dan diharapkan
tenaga yang terserap adalah warga Kabupaten Madiun. “Kita meminta agar putra
daerah tampil di kampungnya sendiri, agar potensi putra daerah mampu membangun
daerahnya sendiri,” terang Agung.
Lebih lanjut agung menerangkan, sesuai visi misi
Bupati Madiun, investasi yang masuk ke Madiun diprioritaskan industri padat
karya yang dapat menyerap tenaga kerja. Selain itu, juga industri yang dapat
menyerap hasil bumi atau potensi sumber daya alam di Kabupaten Madiun.
“Prioritas investasi harus sesuai Visi Misi Bupati, yakni Aman Mandiri,
Sejahtera Dan Berakhlaq,”katanya.
Seperti Investasi PT Asia
Prima Konjac senilai RP 75 Milyar. Investor yang baru
bergerak dibidang industri
pengolahan porang di Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo,
Kabupaten Madiun
ini ditaksir bakal menyerap produksi umbi porang dalam sehari 60 ribu ton.
Padahal, produk petani porang di Madiun hanya kisaran 5 ribu ton. “Kebutuhan
porang masih terbuka lebar, adanya investasi ini, petani di tepian hutan akan
bergeliat dengan memanfaatkan tanaman dibawah tegaan untuk ditanami porang,
apalagi harga jual porang tergolong cukup tinggi yakni Rp 9 ribu
perkilo.,”terangnya.
Sehingga, lahan yang sebelumnya
tidak produktif di tepian hutan, kini memilki daya
jual yang lebih. Apalagi tanaman
porang ini tidak menggagu tanaman pohon kayu
kayuan. “tumbuhnya di bawah tegaan, otomatis
tidak mengganggu kayu dan tanaman yang ada,” imbuhnya.
Pabrik ini nantinya akan mengolah porang di Kabupaten Madiun menjadi
tepung untuk bahan makanan. Harapannya, kedepan juga akan ada pabrik yang
mengolah tepung tersebut menjadi makanan.
Selain pabrik porang, Investasi yaang tak kalah
menyerap tenaga kerja yakni PTPN XI Kanigoro dan anak perusahaan PT Inka
Multi Solusion ( IMS). Total investasi PT IMS senilai Rp 18 milyar sedangkan
PTPN XI tembus rp 50 milyar. Investasi dua perusahaan
ini diyakini mampu menyedot tenaga kerja yang cukup
besar, karena work shop, industri perkeretaapian serta pergudangan dua
perusahaan ini membutuhkan SDM yang cukup
besar. “bagi yang suka perbengkelan, peluang
kerja di bidang ini cukup besar, dan
tentunya putra daerah diutamakan”, Agung berharap.
Belum lagi, investasi dibidang perumahan yang
tak mau kalah. Pengusaha kontruksi perumahan
kini terus bergeliat di wilayah Kabupaten Madiun. “pengusaha besar sudah
melirik investasi perumahan di Madiun, dan buktinya sampai hari ini ada lebih
10 pengusaha perumahan bonafit ikut serta menanamkan modalnya di Madiun,”tandasnya.(Klik-1)
إرسال تعليق