Seperti perayaan sebelumnya dua Gunungan Jaler (laki laki) yang terdiri dari hasil bumi seperti sayur mayur dan palawija sedangkan Gunungan Estri (perempuan) yang terdiri dari jajanan tradisional seperti Kue Putu, Pukis, Donat setinggi dua meter tersebut dikirab dari Masjid Kuno Taman menuju Alun Alun Kota Madiun.
Usai prosesi Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW warga yang antusias menunggu sejak pagi mulai memadati seputaran lokasi gunungan yang dijaga puluhan Linmas dan Anggota Pramuka. Setelah dilakukan doa bersama dan penyerahan 30 Buceng Pisungsung ke para sesepuh perwakilan 27 Kelurahan yang ada di Tiga Kecamatan Kota Madiun, tradisi rebutan gunungan dimulai.
Meski rela berlarian dan berdesak desakan dengan warga lain, warga sangat antusias ingin mendapatkan hasil bumi maupun jajanan dalam gunungan tersebut yang diyakini dapat membawa berkah.
"Alhamdulillah dapat banyak, meski berdesak desakan. Harapannya ingin mendapatkan berkah mas,"kata Yanti salah satu warga asal Kota Madiun.
Sementara dalam sambutan Walikota Madiun, Sugeng Rismiyanto mengatakan bahwa selain sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Perayaan Maulid Nabi Muhammad yang dikemas Kirab Gunungan Jaler dan Estri ini diharapkan dapat menjadikan daya tarik wisatawan masuk ke Kota Madiun serta sebagai Ikon Kota Madiun.
"Secara bertahap nantinya dengan agenda tahunan ini dapat menjadikan daya tarik wisatawan untuk berkunjung dan sekaligus menjadikan Ikon Kota Madiun,"kata Sugeng Rismiyanto, Walikota Madiun di Alun Alun Kota Madiun, Selasa (20/11/2018).
Sementara selain tradisi rebutan dua gunungan tersebut Perayaan Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut juga dimeriahkan pawai pelajar hingga atrasi drumband dari berbagai jenjang pendidikan dari MI hingga MAN yang ada di Kota Madiun.(klik-3)
إرسال تعليق