KlikMadiun - Sebanyak 3 warga dalam satu keluarga di Kota Madiun Jawa Timur dalam diagnosa dinyatakan positif difteri, dan kini tengah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUP DR Soedono Madiun. Meski saat ini terkendala Antitoksin Difteri atau Anti Difteri Serum (ADS), pihak rumah sakit mengaku saat ini kondisi para pasien sudah mulai membaik.
Ketiga pasien tersebut yakni berinisial S (36), M.U (14) dan E.R (12) yang merupakan satu keluarga menjalani perawatan khusus di ruang isolasi RSUP DR Soedono Kota Madiun. Ketiganya sudah menjalani perawatan sekitar 1 pekan., yang sebelumnya sudah menjalani perawatan dari Puskesmas Manguharjo dan RSUD Kota Madiun.
Menurut Direktur RSUP DR Soedono, DR. Bangun Trapsila Purwaka menjelaskan saat ini tim medis membutuhkan Antitoksin Difteri atau Anti-Difteri-Serum (ADS). Dari 3 pasien yang dirawat, baru satu pasien yang mendapatkan ADS. Sementara itu, dari Dinas Kesehatan Kota Madiun sendiri tidak memiliki stok ADS.
“Kami mendapat rujukan 8 orang saat ini dan sudah kami terima. Dari 8 orang tersebut yang 5 negatif dan 3 positif yang saat ini masih dalam perawatan kami sejak tanggal 26 januari lalu masih kita tangani. Untuk kendala saat ini adalah untuk pemberian ADS, yang secara kebetulan tidak tersedia. Kemarin sudah koordinasi dengan dinas kesehatan memang tidak tersedia untuk skala nasional,”ujar DR. Bangun Trapsila Purwaka, Direktur RSUP DR Soedono kepada wartawan.
Sedangkan menurut dokter yang menangani para pasien sendiri menjelaskan bahwa kondisi ketiga pasien yang merupakan satu keluarga tersebut saat ini sudah membaik. Pasien M.U dan E.R tertular difteri dari pasien S yang merupakan ibunya. Ketiganya juga menderita radang di tenggorokan.
“Saat ini kondisi pasien sudah mulai membaik dan radang tenggorokannya sudah mulai mengecil tidak seperti sebelumnya saat masuk ke rumah sakit. Memang secara teori kita lakukan pengobatan selama dua minggu, dan kita lakukan kultur ulang untuk mengetahui hasil pemeriksaan. Inshaa Allah besuk atau lusa dapat kita ketahui hasilnya. Sementara sumber penyakitnya dari ibu, dan dua anaknya tertular. Keluhan yang dirasakan awalnya oleh sang ibu, dimana disertai panas, batuk, pusing dan nyeri tenggorokan. Namun saat ini kondisinya sudah baik,”kata DR. Vindrya Rahatjanti, Dokter Spesialis Dalam RSUP DR Soedono, saat dikonfirmasi di RSUP DR Soedono, Kamis (1/2/2018).
Sementara hingga kini tim medis RSUP DR Soedono terus melakukan pemantauan terhadap kondisi para pasien. Sementara dari data pihak RSUP DR Soedono, dalam 2 minggu terakhir pihaknya telah menerima rujukan 8 pasien Suspect Difteri. Dan dari 8 pasien tersebut, 5 orang negatif dan 3 orang positif difteri.(klik-3)
Ketiga pasien tersebut yakni berinisial S (36), M.U (14) dan E.R (12) yang merupakan satu keluarga menjalani perawatan khusus di ruang isolasi RSUP DR Soedono Kota Madiun. Ketiganya sudah menjalani perawatan sekitar 1 pekan., yang sebelumnya sudah menjalani perawatan dari Puskesmas Manguharjo dan RSUD Kota Madiun.
Menurut Direktur RSUP DR Soedono, DR. Bangun Trapsila Purwaka menjelaskan saat ini tim medis membutuhkan Antitoksin Difteri atau Anti-Difteri-Serum (ADS). Dari 3 pasien yang dirawat, baru satu pasien yang mendapatkan ADS. Sementara itu, dari Dinas Kesehatan Kota Madiun sendiri tidak memiliki stok ADS.
“Kami mendapat rujukan 8 orang saat ini dan sudah kami terima. Dari 8 orang tersebut yang 5 negatif dan 3 positif yang saat ini masih dalam perawatan kami sejak tanggal 26 januari lalu masih kita tangani. Untuk kendala saat ini adalah untuk pemberian ADS, yang secara kebetulan tidak tersedia. Kemarin sudah koordinasi dengan dinas kesehatan memang tidak tersedia untuk skala nasional,”ujar DR. Bangun Trapsila Purwaka, Direktur RSUP DR Soedono kepada wartawan.
Sedangkan menurut dokter yang menangani para pasien sendiri menjelaskan bahwa kondisi ketiga pasien yang merupakan satu keluarga tersebut saat ini sudah membaik. Pasien M.U dan E.R tertular difteri dari pasien S yang merupakan ibunya. Ketiganya juga menderita radang di tenggorokan.
“Saat ini kondisi pasien sudah mulai membaik dan radang tenggorokannya sudah mulai mengecil tidak seperti sebelumnya saat masuk ke rumah sakit. Memang secara teori kita lakukan pengobatan selama dua minggu, dan kita lakukan kultur ulang untuk mengetahui hasil pemeriksaan. Inshaa Allah besuk atau lusa dapat kita ketahui hasilnya. Sementara sumber penyakitnya dari ibu, dan dua anaknya tertular. Keluhan yang dirasakan awalnya oleh sang ibu, dimana disertai panas, batuk, pusing dan nyeri tenggorokan. Namun saat ini kondisinya sudah baik,”kata DR. Vindrya Rahatjanti, Dokter Spesialis Dalam RSUP DR Soedono, saat dikonfirmasi di RSUP DR Soedono, Kamis (1/2/2018).
Sementara hingga kini tim medis RSUP DR Soedono terus melakukan pemantauan terhadap kondisi para pasien. Sementara dari data pihak RSUP DR Soedono, dalam 2 minggu terakhir pihaknya telah menerima rujukan 8 pasien Suspect Difteri. Dan dari 8 pasien tersebut, 5 orang negatif dan 3 orang positif difteri.(klik-3)
إرسال تعليق