KlikMadiun - Diduga kurang hati-hati ada kebocoran pada regulator gas elpiji, 2 warga Desa Mojopurno Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun tersambar api. Karena alami luka bakar serius, keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun guna mendapatkan penanganan medis.
Setelah tersambar api, kedua warga Desa Mojopurno, yakni Yuliani Lestari (52) dan Nevi Adela (22) langsung menjalani perawatan serius di RSUD Kota Madiun.
Meski sudah mendapatkan perawatan di instalasi Gawat Darurat (IGD) keduanya masih terlihat lemah. Namun keduanya mengaku sadar dan mampu berkomunikasi. Dari pemeriksaan pihak rumah sakit, keduanya alami luka bakar sekitar 20 hingga 30 persen dibagian wajah, tangan dan kaki.
Menurut Yuliani Lestari menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula ketika dirinya sedang memasak untuk catering. Saat sedang menggoreng, tiba tiba gas elpiji habis, selanjutnya berusaha mengganti dengan gas yang baru. Namun naas, diduga regulator mengalami kebocoran dan saat kompor dinyalakan api langsung menyambar.
"Saya masak di dapur, tiba-tiba gasnya mau habis, ngesis gitu, tahu2 mau saya ganti, terus langsung kemungkinan besar selang bocor, jadi kami kurang teliti atau kurang paham, padahal bertahun-tahun berdagang baru kali ini mengalami seperti ini,"kata Yuliani Lestari, saat dikonfirmasi di Rumah Sakit, Jumat (5/1/2018).
Sedangkan menurut Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat, RSUD Kota Madiun, mengatakan bahwa luka bakar yang dialami korban berada di bagian wajah, tangan dan kaki. Saat ini tim medis sedang menstabilkan Airway Breathing Circulation (ABC) di tubuh pasien agar tidak terjadi dehidrasi. Dan untuk masa penyembuhan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua bulan lebih.
"Tingkat luka bakar tidak parah, cuma cukup luas, sekitar 20-30 persen, area tangan kaki dan wajah, untungnya masih stabil. Standar penanganan luka bakar, kita berikan pendinginan luka, dan pasien kita bikin nyaman,"kata Farid Hanafi, Kepala Ruang IGD RSUD Kota Madiun.
Sementara agar kasus seperti ini tidak terulang, masyarakat dihimbau untuk selalu berhati-hati menggunakan LPG. Pastikan regulator gas dalam kondisi baik dan tidak bocor.(klik-3)
Setelah tersambar api, kedua warga Desa Mojopurno, yakni Yuliani Lestari (52) dan Nevi Adela (22) langsung menjalani perawatan serius di RSUD Kota Madiun.
Meski sudah mendapatkan perawatan di instalasi Gawat Darurat (IGD) keduanya masih terlihat lemah. Namun keduanya mengaku sadar dan mampu berkomunikasi. Dari pemeriksaan pihak rumah sakit, keduanya alami luka bakar sekitar 20 hingga 30 persen dibagian wajah, tangan dan kaki.
Menurut Yuliani Lestari menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula ketika dirinya sedang memasak untuk catering. Saat sedang menggoreng, tiba tiba gas elpiji habis, selanjutnya berusaha mengganti dengan gas yang baru. Namun naas, diduga regulator mengalami kebocoran dan saat kompor dinyalakan api langsung menyambar.
"Saya masak di dapur, tiba-tiba gasnya mau habis, ngesis gitu, tahu2 mau saya ganti, terus langsung kemungkinan besar selang bocor, jadi kami kurang teliti atau kurang paham, padahal bertahun-tahun berdagang baru kali ini mengalami seperti ini,"kata Yuliani Lestari, saat dikonfirmasi di Rumah Sakit, Jumat (5/1/2018).
Sedangkan menurut Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat, RSUD Kota Madiun, mengatakan bahwa luka bakar yang dialami korban berada di bagian wajah, tangan dan kaki. Saat ini tim medis sedang menstabilkan Airway Breathing Circulation (ABC) di tubuh pasien agar tidak terjadi dehidrasi. Dan untuk masa penyembuhan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua bulan lebih.
"Tingkat luka bakar tidak parah, cuma cukup luas, sekitar 20-30 persen, area tangan kaki dan wajah, untungnya masih stabil. Standar penanganan luka bakar, kita berikan pendinginan luka, dan pasien kita bikin nyaman,"kata Farid Hanafi, Kepala Ruang IGD RSUD Kota Madiun.
Sementara agar kasus seperti ini tidak terulang, masyarakat dihimbau untuk selalu berhati-hati menggunakan LPG. Pastikan regulator gas dalam kondisi baik dan tidak bocor.(klik-3)
إرسال تعليق