KlikMadiun - Akibat hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Ponorogo Jawa Timur menyebabkan musibah tanah longsor kembali terjadi. Bahkan, longsor menimbun sebuah rumah warga yang mengakibatkan dua orang yakni ibu dan anaknya ditemukan tewas setelah tertimbun.
Sulitnya medan dan tebalnya material longsor yang menimbul rumah milik Soiring (68) warga Desa Puntuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo membuat Tim Sar dari anggota TNI/Polri, BPBD dan relawan membutuhkan waktu 5 jam untuk bisa mengevakuasi kedua jenazah.
Sekitar pukul 23.00 WIB Minggu (7/1/2018), jenazah Lia Lestari (23) dan bayinya yang baru berusia 2 bulan, Vinnesa Aulia baru ditemukan tewas tertimbun longsoran setebal 3 meter.
Menurut Kapolres Ponorogo yang hadir dilokasi longsor menjelaskan bahwa tebalnya material longsor membuat proses evakuasi sulit dilakukan, terlebih lagi minimnya lampu penerangan. Meski demikian proses pencarian terus dilakukan hingga 5 jam korban akhirnya berhasil ditemukan.
"Kendalanya yang jelas medannya yang pertama tanahnya tanah liat jadi sebentar aja sudah mengeras sehingga perlu menggali timbunan tersebut. Dan untuk proses pencarian terhadap korban malam ini terus dilakukan sampai ketemu,"kata AKBP Suryo Sudarmadi, Kapolres Ponorogo, disela- sela proses evakuasi korban.
Longsor dari kebun singkong belakang rumah korban setinggi 5 meter tersebut terjadi ketika hujan deras lebih dari 2 jam. Saat kejadian ada lima anggota keluarga, yaitu Soiring bersama istrinya Mesiem, dan Misman suami Lia Lestari serta bayinya.
Mendengar ada suara gemuruh mereka berusaha melarikan diri. Sedangkan Misman yang mengetahui istri dan bayinya berada di kamar berusaha menolong namun sia-sia.
Sementara dalam proses pencarian sejak sore hingga tengah malam tersebut, petugas berhasil menemukan korban pertama yakni anak dan kemudian ibunya.
"Ini sejak setengah enam dan ditemukan hampir kurang lebih lima jam. Jadi ditemukan bayinya dulu baru ibunya. Untuk kesulitan dalam pencarian memang kedalaman ini kurang lebih hampir tiga meter,"kata Setyo Budiono, Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Ponorogo.
Sementara hujan yang diperkirakan masih terjadi, petugas menghimbau warga terutama yang tinggal di lereng pegunungan untuk selalu waspada dan berhati-hati.
"Warga utk selalu mewaspadai pada musim penghujan seperti ini, jika terjadi hujan dg intensitas hujan tinggi untuk segera mencari tempat yang aman. Dan yang terpenting untuk mengenali lingkungannya masing-masing sejak dini terutama yang potensi rentan longsor. Jika terjadi rekahan tanah terutama di lereng-lereng untuk segera melakukan penutupan dengan jalan mengurug, agar supaya air tidak dapat masuk ke rekahan, utk mengurangi beban tanah,"imbuh Budi saat dikonfirmasi klikmadiun.com, Senin (8/1/2018).(klik-3)
Sulitnya medan dan tebalnya material longsor yang menimbul rumah milik Soiring (68) warga Desa Puntuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo membuat Tim Sar dari anggota TNI/Polri, BPBD dan relawan membutuhkan waktu 5 jam untuk bisa mengevakuasi kedua jenazah.
Sekitar pukul 23.00 WIB Minggu (7/1/2018), jenazah Lia Lestari (23) dan bayinya yang baru berusia 2 bulan, Vinnesa Aulia baru ditemukan tewas tertimbun longsoran setebal 3 meter.
Menurut Kapolres Ponorogo yang hadir dilokasi longsor menjelaskan bahwa tebalnya material longsor membuat proses evakuasi sulit dilakukan, terlebih lagi minimnya lampu penerangan. Meski demikian proses pencarian terus dilakukan hingga 5 jam korban akhirnya berhasil ditemukan.
"Kendalanya yang jelas medannya yang pertama tanahnya tanah liat jadi sebentar aja sudah mengeras sehingga perlu menggali timbunan tersebut. Dan untuk proses pencarian terhadap korban malam ini terus dilakukan sampai ketemu,"kata AKBP Suryo Sudarmadi, Kapolres Ponorogo, disela- sela proses evakuasi korban.
Longsor dari kebun singkong belakang rumah korban setinggi 5 meter tersebut terjadi ketika hujan deras lebih dari 2 jam. Saat kejadian ada lima anggota keluarga, yaitu Soiring bersama istrinya Mesiem, dan Misman suami Lia Lestari serta bayinya.
Mendengar ada suara gemuruh mereka berusaha melarikan diri. Sedangkan Misman yang mengetahui istri dan bayinya berada di kamar berusaha menolong namun sia-sia.
Sementara dalam proses pencarian sejak sore hingga tengah malam tersebut, petugas berhasil menemukan korban pertama yakni anak dan kemudian ibunya.
"Ini sejak setengah enam dan ditemukan hampir kurang lebih lima jam. Jadi ditemukan bayinya dulu baru ibunya. Untuk kesulitan dalam pencarian memang kedalaman ini kurang lebih hampir tiga meter,"kata Setyo Budiono, Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Ponorogo.
Sementara hujan yang diperkirakan masih terjadi, petugas menghimbau warga terutama yang tinggal di lereng pegunungan untuk selalu waspada dan berhati-hati.
"Warga utk selalu mewaspadai pada musim penghujan seperti ini, jika terjadi hujan dg intensitas hujan tinggi untuk segera mencari tempat yang aman. Dan yang terpenting untuk mengenali lingkungannya masing-masing sejak dini terutama yang potensi rentan longsor. Jika terjadi rekahan tanah terutama di lereng-lereng untuk segera melakukan penutupan dengan jalan mengurug, agar supaya air tidak dapat masuk ke rekahan, utk mengurangi beban tanah,"imbuh Budi saat dikonfirmasi klikmadiun.com, Senin (8/1/2018).(klik-3)
إرسال تعليق