KlikMadiun
- Pemerintah Kabupaten Madiun Jawa Timur
melalui DPMPTSP ( Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Atap) mengklaim banyak investor yang ingin
menanamkan modal ke wilayahnya seiring dengan pembangunan jalan tol Trans Jawa yang melewati wilayah
ini. menyebut total investasi yang ditanam mencapai sekitar Rp 2 triliun lebih.
"Investasinya
naik dari awalnya Rp 58 miliar menjadi Rp 2 triliun lebih, setelah adanya
pembangunan jalan tol di wilayah Kabupaten Madiun. Pembangunan jalan tol
membuat kami kebanjiran investor datang menanamkan modal usahanya disini,"
kata Sekretaris Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Atap, Suryanto.
Menurut
Suryanto, para inrvestor yang akan
menanamkan modalnya di Kab Madiun, rata-rata memilih mendirikan usahanya tak
jauh dari pintu masuk jalan tol. Hal ini cukup beralasan, untuk memudahkan
pengangkutan produk mereka.
Contoh
pabrik Mikasa yang dibangun di desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng dekat
pintu jalan tol. Pabrik IMS ( Inka Multi Solusion), yang terletak di wilayah
Tiron Kec Madiun, lokasi dekat dengan pintu Tol desa Bagi Pabrik lain yang
sudah dibangun di daerah ini seperti spring bed, kendaraan bermotor,
plastik dan rokok. Dengan demikian produknya bila jadi, bisa langsung dikirim ke Surabaya, Solo dan
daerah lain," tambah Suryanto.
Adapun
industri yang digadang- gadang bakal menempati kawasan industri diwilayah
tersebut meliputi, industri plastik. Industri tekstil, sepatu, fiber glas,
pergudangan, spare part, kimia, kayu dan produk olahan kayu, agro industri,
bahan bangunan, baja dan produk baja, garmen, mainan anak anak dan industri
lain yang sejenis.
Dengan
banyaknya investor yang akan masuk, tidak akan lepas juga dengan perubahan tata ruang. Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi
dengan dinas terkait untuk melakukan perubahan tata ruang. “ Nanti akan ada
perubahan tata ruang dan wilayah untuk menata daerah mana untuk perdagangan, perumahan,
hingga perindustrian." ujar Suryanto.
“
Kita tidak ingin setelah berdiri pabrik akan terjadi masalah dengan masyarakat
sekitar, makanya akan kita atur, termasuk memikirkan dampaknya baik polusi
udara dan air. Kita tahu masyarakat Madiun masih sebagian
besar adalah petani.” kata Suryanto
Perlu
diketahui, Pemkab Madiun saat ini telah memiliki lahan seluas 431 hektar khusus
untuk kawasan industri. Dengan tanah seluas itu, Pemkab Madiun bakal menjaring
investor dari sejumlan industri yang menyerap tenaga kerja terbanyak sehingga
pengangguran bisa ditekan dan ekonomi kerakyatan bisa tumbuh subur.
Suryanto berharap dengan adanya kawasan industri ini bisa benar benar terwujud, Pemerintah Kabupaten Madiun harus optimis terhadap realisasi kawasan industri dimaksud. Sebagai indikator suksesnya investasi masuk di Kabupaten Madiun adalah dengan telah masuknya total investasi senilai Rp 2,4 milyar dalam semester pertama ini.(Adv)
إرسال تعليق