KlikMadiun
– Bari, korban begal yang terjadi di Magetan, merasa beruntung bisa lolos dari
maut, saat dikeroyok oleh tiga orang yang menyewa mobil yang dikemudikannya.
Bari menuturkan, mengemudikan tiga orang yang
mengaku pekerja tambang batu bara di Balikpapan Kalimantan Timur, tidak terjadi
hal-hal yang mencurigakan mulai dari Solo hingga Tawangmangu.
Selepas dari Tawangmangu Karangayar Jawa Tengah,
salah satu penumpang yang duduk di kursi belakang, mabuk dan meminta mobil
berhenti. “Beli minyak angin di daerah Cemoro Kandang. Saat itu curiga, karena ada
yang menanyakan apakah mobil ada GPS atau tidak. Ya saya jawab ada,” ujar Bari.
Bari lalu melanjutkan perjalanan ke Telaga
Sarangan, begitu penumpangnya sudah baikan. “Sampai di telaga Sarangan, hanya
putar-putar saja. Mereka tidak turun dari mobil. Bahkan saya diminta mengantar ke
Madiun, katanya mau cari teman wanita untuk kencan,” cerita Bari.
Merasa ada tambahan uang untuk mengantar ke Madiun,
Bari pun langsung meluncur. Namun saat melintas ringroad di Kecamatan Sidorejo,
ada hal yang terjadi. “Penumpang yang berada di samping saya sopir, seperti orang
mabuk berat, tak sadarkan diri. Saya diminta menghentikan mobil, dan diminta
ikut menolong yang sakit itu,” ujar Bari yang punya 2 anak di Solo.
Ketika menolong itulah, Bari dipukuli oleh dua
orang penumpang lainnya. “Leher saya dijerat menggunakan ikat pingang. Wajah saya
dipukuli berkali-kali, saya pun jatuh, dan diinjak-injak. Tetapi saya kalah
saat melawan. Saya pingsan,” kata Bari.
Saat siuman ia baru sadar bahwa mobilnya telah
dibegal. “Saya minta tolong otang-orang yang lewat, tetapi tidak ada yang mau. Lebaih
dari 30 menit, saya minta tolong, akhirnya ada yang datang dan menelpon petugas
polisi,” tutur bari.
Kasus ini sedang ditangani oleh Polsek Plaosan dengan
Reskrim Polres Magetan, memburu pelaku dengan ciri-ciri yang didapat dari
keterangan Bari. “Yang dua orang tingga besar, ramput panjang. Semua logatnya
Jawa. ada salah satunya dipanggil ‘Rudi’,” tutur bari. (klik-1)
إرسال تعليق