Kabupaten Madiun, Klikmadiun.com - Beberapa waktu lalu sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat Kabupaten Madiun khususnya kalangan petani soal keterangan Kajari dalam sebuah pertemuan antara forum petani milenial dan Forkopimda.
Pasalnya, dalam sebuah pembahasan seorang peserta pertemuan yang notabene adalah seorang petani menanyakan perihal penggunaan aliran air untuk pertanian. Dan akhirnya pembahasan sampai pada analogi Kajari Kabupaten Madiun tentang penyalahgunaan aliran air dengan praktik korupsi.
"Iya, waktu itu Bapak (Kajari, red) memang sempat mengatakan bahwa pembelokan air adalah sebuah pelanggaran. Namun selanjutnya beliau mengibaratkan pembelokan air seperti 'korupsi kalau untuk kepentingan bersama tidak apa-apa'
Kurang lebih seperti itu jawabannya,"cerita salah satu peserta forum yang enggan disebutkan identitasnya.
Sontak keterangan Kajari dalam forum menjadi bahan rasan-rasan masyarakat Madiun khususnya petani. Petani mempertanyakan apakah benarkah seorang penegak hukum menyatakan hal tersebut.
Menanggapi pembahasan petani perihal keterangan Kajari tersebut, Kasie Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun Achmad Wahyudi menjelaskan bahwa pernyataan pimpinannya bukanlah bermaksud untuk memberikan ruang pada praktik korupsi. Melainkan bagaimana semua lapisan masyarakat mampu bersinergi menghadapi dan mencari solusi atas kendala yang terjadi di lapangan, dalam hal ini khususnya bidang pertanian.
"Seharusnya ini tidak diartikan sepenggal. Dalam forum tersebut, memang yang dipertanyakan adalah perihal pelanggaran dalam penggunaan aliran air. Namun, kami justru mencari solusi untuk bisa saling bersinergi dengan masyarakat dan semua pihak bagaimana mencari solusi atas permasalahan di lapangan,"jelasnya saat dijumpai di kantor pada Kamis (5/9/2024).
Ia pun berpesan kepada masyarakat agar tidak setengah-setengah dalam memahami sebuah pernyataan.
"Harapannya kita bisa saling bersinergi dan tolong jangan sepenggal- sepenggal dalam memahami sebuah keterangan,"tutupnya.(klik-2)
Posting Komentar