Klikmadiun.com – Situasi di Pasar
Besar Kota Madiun (PBM) kian memanas. Usai polemik para jukir disebabkan
pemasangan portal yang belum usai hingga saat ini, sekarang giliran para
pedagang ojokan atau emperan yang dibuat gaduh karena kebijakan baru dari
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun.
Pasalnya, Pemkot melalui Dinas
Perdagangan (Disperindag) Kota Madiun meminta para pedagang ojokan di lantai 1
untuk pindah ke lantai 2. Meski beberapa hari yang lalu Kepala Disperindag,
Anshar Rasidi sempat mengatakan bahwa perihal pemindahan pedagang masih wacana,
faktanya beberapa petugas tetap memaksa pedagang untuk berjualan di lantai dua
.
Pedagang ojokan yang mayoritas
adalah penjual bahan pokok harian seperti sayuran,bahan mentah lauk pauk
ataupun buah-buahan terpaksa harus naik turun untuk mengangkut jualannya ke
emper lantai dua PBM. Paling berat adalah para kuli pangkul, harus rela naik
turun tangga demi tugas yang telah mereka emban bertahun-tahun. Belum lagi
bakul-bakul lansia usia lanjut, dengan langkah tertatih menaiki tiap anak tangga.
Mereka enggan menggunakan escalator sebab takut dan harus memutar terlebih
dahulu jika ingin menaikinya.
Berbeda dengan pedagang ojokan
sisi timur PBM yang mengeluh dengan naik turun tangga, mereka yang biasa
menggelar dagangan di sisi depan melakukan aksi mogok bongkar muatan pada Sabtu
(8/4/2023) dini hari. Sebagai bentuk perlawanan atas kebijakan baru itu,
pedagang kompak tidak membongkar muatannya dan tidak berdagang hari itu.
Belasan pick up berjejer tak bergeming.
“Kita mogok demi boyok (pinggang,
red),”teriak salah satu kuli pangkul (8/4).
Tidak hanya itu, pedagang yang
telah menggelar jualannya di lantai dua juga sempat ricuh sebab plot yang telah
disediakan ternyata tidak mencukupi. Beberapa pedagang nampak adu mulut
memperebutkan lokasi emper untuk berjualan.
“Pokoknya kita menolak kalau
harus jualan di lantai dua,”ujar salah satu pedagang.
Terakhir pedagang kompak untuk
kembali berjualan di lantai satu. Mereka tidak mengindahkan apa yang
diinstruksikan petugas.
Di lain pihak, sebagian
masyarakat mengaku enggan berbelanja di PBM untuk saat ini. Pemindahan pedagang
ojokan ke lantai dua nampaknya menuai kontra beberapa pihak.
“Duh, malas sekarang mbak belanja
di Pasar Besar (PBM,red). Belinya tidak seberapa harus naik turun dan
putar-putar,”jawan Ranis, seorang ibu rumah tangga.(klik-2)
Posting Komentar