Klikmadiun.com - Urusan utang piutang sering meninggalkan kisah semrawut antara kedua belah pihak. Seperti halnya antara DT yang merupakan salah satu karyawan RSUD Caruban, Madiun dan DN salah satu warga Kecamatan Wonoasri.
Usai DT angkat bicara beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah dalam perkara hutang salah satu rekannya sebut saja GP kepada DN. Ia mengaku hanya sebagai perantara yang ketiban apes sehingga harus mengembalikan uang ke DN. Terakhir ia justru menyebut DN sebagai rentenir.
Dituduh sebagai lintah darat atau rentenir, DN pun menceritakan kronologi perkaranya. Pria yang mempunyai bisnis jual beli motor dan mobil bekas ini dengan raut muka kecewa mengungkapkan satu per satu fakta yang terjadi.
Menurutnya, permasalahan bermula saat DT datang dengan dalih dia adalah saudara jauh dari istri DN. Dengan alasan itu, dia berani mengeluarkan uang dengan jumlah tidak sedikit. Berkedok untuk investasi atau modal, akhirnya DN menyerahkan uang puluhan juta rupiah ke DT.
"Awalnya si DT itu ngakunya saudara dari istri saya mbak, makanya saya percaya dia ngajak investasi kepadanya nanti saya diberi hasil," jelasnya saat dijumpai jurnalis pada Kamis (16/3/2023).
Bahkan DN tak meminta barang jaminan apapun kepada DT saat menyerahkan uang yang disebut modal tersebut, makanya dia gerah saat dituduh rentenir.
"Umpama saya rentenir, si DT itu pasti sudah saya mintai jaminan barang waktu saya ngasihkan uang itu. Jumlahnya juga tidak sedikit lho uangnya itu," tambahnya.
Pada saat yang sama ternyata ada korban selain DN, sebut saja SN. Pria muda ini pun bercerita tentang kekecewaannya terhadap perkara hutang piutang uang tk kunjung selesai meski sudah mencapai waktu kurang lebih 4 tahun lamanya.
"Waktu itu tahun 2019, saya pas lagi butuh uang akhirnya saya gadaikan BPKB ke DT dan selang tidaknya lama saya gadaikan lagi motor beserta STNK nya. Tidak lama sekitar 1 bulan saya ada rejeki kemudian saya bayar beserta bunga dan biaya perawatan motornya itu, tapi waktu barangnya saya minta si DT selalu berkelit, ditagih alasan terus. Sampai saya samperin ke tempat kerjanya juga pernah,"pungkaanya.(klik-2)
Posting Komentar