Klikmadiun.com – Fasilitas kamar
rawat inap di RSUD Kota Madiun dikeluhkan oleh salah satu pasien. Antara pasien
satu dengan yang lain tidak diberi tirai pembatas. Keluarga pasien pun
menanyakan ke pihak rumah sakit plat merah itu dan dijanjikan untuk segera
dipasang, namun hingga hari terakhir perawatan tidak kunjung terpasang.
Keluhannya pun terdengar hingga
ke telinga Ketua KIPP Kota Madiun Handono, yang kemudian menyatakan bahwa
seharusnya rumah sakit yang lazim disebut RSUD Sogaten tersebut mampu
memberikan pelayanan yang lebih baik dan memuaskan pasien dan pihak keluarga.
“Rumah sakit adalah tempat
pelayanan publik, seharusnya bisa melayani masyarakat dengan senyum yang ramah
dan memuaskan pasien dan keluarga. Apalagi terkait fasilitas seperti tirai itu,
seharusnya kan ada. Kami meminta Dewan Pengawas RSUD, DPRD dan Wali Kota untuk
menegur dan mendisiplinkan karyawan. Sehingga ke depan bisa menjadi RSUD terbaik,”papar
Handono, Rabu (14/12/2022).
Keluhan pasien tersebut
ditanggapi pihak RSUD Kota Madiun melalui Kahumas Cahyo Budi yang menjelaskan
bahwa sebelumnya petugas telah mengkonfirmasikan ke keluarga pasien sebelum
menjalani rawat inap.
“Jadi awalnya karena ruangan
penuh, kemudian kita sampaikan bahwa ada ruangan yang dulu digunakan untuk
perawatan pasien covid-19, dan pihak keluarga bersedia. Beliau juga tahu tidak
ada tirainya. Kemudian pasien memang meminta kepada petugas untuk memasang
tirai, tapi kan pengadaan tirai itu sedang proses, membutuhkan waktu,”jelas
Cahyo (14/12).
Sementara itu, keterangan berbeda
disampaikan oleh Kasie Sarpras RSUD Kota Madiun Latief bahwa pihaknya selalu
menyediakan apa yang menjadi permintaan setiap ruangan, termasuk terkait tirai
pembatas antar pasien.
“Dari sarpras tidak ada kendala, kalau kami menyediakan berdasarkan permintaan ruangan. Kalau seharusnya setiap kali penggantian tirai itu memang harus ada penggantinya. Kalau tidak ada noda berat tirai itu tiap bulan diganti,”terang Latif.(klik-2)
Posting Komentar