KlikMadiun.com - Tepat di HUT
ke-41 PT. INKA pada Senin (29/8/2022), Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo
melakukan kunjungan kerja di perusahaan produsen kereta api tersebut.Dalam
rangka peninjauan pembuatan bus listrik KTT G20 yang diproduksi PT INKA.
“Saya menyaksikan sendiri
bagaimana secara bertahap INKA melakukan peningkatan teknologi seperti dalam
pembuatan LRT Jabodebek, bis listrik dan sebagainya. Sehingga INKA menjadi
salah satu pemain utama dalam kebangkitan manufaktur di Indonesia,” ungkap
Kartika (29/8).
Menurutnya, Kementerian BUMN
telah membuat roadmap untuk 5 tahun ke depan. Roadmap tersebut nantinya akan
berkolaborasi dengan beberapa kementerian seperti Kementerian Perhubungan,
Kemenko Perekonomian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan.
“Indonesia ke depannya tentu
membutuhkan transportasi publik seperti kereta maupun bis. Progress yang
dilakukan oleh PT INKA (Persero) ini tentunya menjadi cikal bakal Indonesia
untuk membangun ekosistem berbasis electric vehicle dan harapannya yang
memiliki TKDN sekitar 85% lokal dibandingkan mengimpor bis listrik,” jelas
Kartika.
Menurut Kartika, bus listrik PT
INKA (Persero) sudah bagus dari segi kenyamanan dan ditambah sudah mendapatkan
SUT (Sertifikat Uji Tipe) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Terkait kenyamanan serta
kualitas dari produk bis listrik sudah bagus mulai dari suspensi, akselerasi,
bobot yang ringan dan juga sudah tersertifikasi mendapat izin dari SUT Kemenhub
terkait kelaikan jalan dan sekarang tantangannya adalah percepatan produksinya.
Terkait pengoperasian 53 bis sudah dikontrak oleh kemenhub DAMRI untuk
dioperasikan pertama kali di G20 Bali, dan selanjutnya akan dioperasikan di
Surabaya & Bandung. Kami juga bersama kementerian keuangan akan mendukung
terkait sisi pendanaan serta pembiayaan bagi PT INKA (Persero)”, pungkas
Kartika.
Budi juga menambahkan pihaknya
sudah membuktikan bahwa bus listrik hasil produksi PT INKA kini memiliki
kualitas yang semakin baik.
“Kami juga sudah mendapatkan
kepercayaan dari pemerintah terkait skema
Buy The Service. Rencananya 30 unit bis listrik akan digunakan sebagai
transportasi pada event G20. Transformasi bisnis yang dilakukan INKA saat ini
yakni kereta tram baterai. Serta inka juga membuat produk pengembangan yakni
bis listrik generasi 1 yang sudah di uji lintas di Madiun, di Jakarta serta di
Labuan Bajo. Sehingga pada ulang tahun inka yang ke 41 kami meluncurkan
kendaraan berbasis baterai dan listrik,” jelas Budi.
Budi menjelaskan bahwa skema
pembiayaan dari proyek ini adalah BTS (Buy The Service). Kemenhub dalam hal ini
menunjuk DAMRI sebagai operator bis listrik buatan PT INKA (Persero) tersebut.
“Target pengoperasian bis setelah
melayani event G20 yakni di bulan Desember untuk dioperasikan di Surabaya &
Bandung. Untuk biaya juga tergolong efisien. Terkait bis listrik generasi ke 1
memiliki TKDN sekitar 42%. Lalu setelah kami bekerja sama dengan perguruan
tinggi & Dikti dalam proyek bis generasi ke 2 BLMP (Bus Listrik merah
Putih) TKDN yang diserap menjadi sekitar 56% karena menggunakan baterai lokal
ABC yang dirakit oleh ITS dan PT INKA (Persero). Kami juga memohon bantuan untuk
pembuatan komponen yang masih import seperti gardan (axle), steering agar dapat
dibuat serta diproduksi di Indonesia seluruh jenis TIER dapat mencapai 100%,”
papar Budi.
Sedangkan Wali Kota Madiun Maidi
yang turut hadir mendampingi peninjauan Wamen BUMN II turut mendukung proses
produksi bus listrik dengan menyediakan sarana infrastruktur yang semakin baik
sehingga memberikan kenyamanan bagi pengunjung Kota Madiun.
"Kota Madiun akan terus kita
benahi, sehingga dengan banyaknya orderan PT INKA, semakin banyak pula
pengunjung maka akan semakin nyaman. Disitulah pemerintah Kota Madiun
hadir"terang Maidi.
Maidi pun antusias untuk
mengupayakan agar bus listrik produksi PT INKA ini bisa beroperasi di Kota
Madiun sehingga bisa digunakan masyarakat dan para pengunjung.(klik-2)
Posting Komentar