KlikMadiun – Wabah penyakit kuku
dan mulut (PMK) di Kabupaten Madiun mengalami penambahan kasus. Setelah
terakhir ada 2 kasus di Kecamatan Saradan, kini bertambah 7 kasus dari 5
kandang yang berbeda.
Namun, Bupati Madiun Ahmad Dawami
mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi kondisi ini. Pasalnya, pandemi
covid-19 merupakan pengalaman berharga dalam menghadapi wabah.
Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati
Madiun mempunyai kiat khusus dalam menangani penyakit yang menyerang hewan
ternak ini, antara lain promotif, pre-entif, kuratif, dan rehabilitatif. Adapun
maknanya yaitu peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.
" Langkah pencegahannya
hampir sama dengan Covid-19 yakni dengan promotif, pre-entif, kuratif, dan
rehabilitatif," ujar Bupati Madiun saat rapat koordinasi dengan jajaran Forkopimda
dan para penyuluh di Pendopo Muda Graha, Senin (6/6/2022).
Kerja sama yang apik antara
peternak dan pedagang ternak dalam mengendalikan peredaran hewan ternak sangat
dibutuhkan apabila menginginkan pasar hewan tetap buka
" Ditutup atau tidak itu
tergantung pedagang sapi dan peternak. Penyekatan tetap dilakukan, akan tetapi
pencegahan terbaik adalah masyarakat tidak membeli hewan yang sakit,"
tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang
Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun Ba
Lebih lanjut diungkapkan Bagus
bahwa pihaknya telah menyediakan beberapa posko dan obat untuk menangani wabah
PMK ini dengan pembagian wilayah tertentu.
“Saat ini kita punya 9 Dokter
Hewan, 4 Magang Veteriner, 9 Para medik dan 39 Inseminator yang siap membangun
sinergitas dalam upaya percepatan penanganan wabah PMK,”pungkas Bagus.(klik-2)
Posting Komentar