Kota Madiun yang tengah bersiap mengejar gelar Smart City atau kota cerdas berupaya
keras mengoptimalkan terwujudnya kota yang nyaman untuk ditinggali oleh seluruh
warganya ataupun pendatang.
Wali Kota Madiun, Maidi mempunyai jurus jitu dalam menangani
ekstrimnya suhu kota Madiun yang belakangan ini dirasakan semakin panas. Dalam
program – program andalannya untuk menciptakan kota Madiun yang asri, ia
optimis suhu udara di Kota Pendekar akan sesejuk bahkan sedingin kota yang
berada di dataran tinggi.
“Saya ingin temperatur cuacanya saya turunkan, masalah
sampah terselesaikan. Dengan temperature turun, kita lihat luapan bumi seperti
apa. Dengan begini, Sarangan semakin panas, Kota Madiun semakin
dingin,”paparnya saat menghadiri Sosialisasi Survei Kebumian 2D Vibroseis yang
diadakan PT. Pertamina Hulu Energi di
Lapak Taman Obor, Kelurahan Oro Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota
Madiun pada Rabu (5/1/2022).
Upaya orang nomor satu dalam jajaran pemerintahan Kota
Madiun tersebut dalam menciptakan kota yang ramah lingkungan bukan menjadi
isapan jempol belaka. Terbukti dengan adanya penanaman pohon-pohon besar di
pusat kota, dibangunnya gorong-gorong di setiap 10 meter jalan – jalan besar di
kota pecel ini, juga pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di setiap kelurahan
pun dengan terwujudnya 2 hutan kota yang mampu menampung ratusan jenis
vegetasi.
“Saya sudah menanam
pohon seperti ini,kota ini semakin panas, temperaturnya saya turunkan. Musim
kemarau, hutan kota pohonnya mulai lebat, menghasilkan oksigen yang bagus
sehingga kota suhunya semakin turun. Hari Lingkungan Hidup Dunia nanti, kota
ini akan saya daftarkan. Kalau berhasil menurunkan temperatur kota, akan ada pengakuan
dunia,”katanya.
Selain itu, Maidi juga menekan para pelaku pengembang properti
yang bergerak di wilayah Kota Madiun supaya mendirikan rumah huni yang memiliki
kualitas tinggi dengan fasilitas – fasilitas penunjang rumah tangga yang
memadai.
“Jadi begini untuk
perumahan yang tidak elit itu tidak boleh, karena ketika sawah itu sudah
diganti rumah, itu nanti kan sudah tertutup, jadi akan kembali mengalami kesulitan air,”ucap Maidi.
Lebih lanjut, mantan Sekda Kota Madiun itu juga akan
mengeluarkan kebijakan untuk mewajibkan seluruh warga Kota Madiun agar
menggunakan sepeda dalam beraktivitas di setiap hari Jumat. Menurutnya, polusi
udara menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan sehingga meningkatkan suhu
kota menjadi semakin panas.
“Untuk penekanan
polusi , setiap Jumat harus naik sepeda, tidak boleh pakai motor, sehingga
polusi udara bisa ditekan dan semakin hilang. Itu wajib untuk semua ASN dan
masyarakat,”lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan Eko Djoko Soenarso Kasie Pencegahan Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun, usai menghadiri
acara yang sama dengan Wali Kota Madiun. Bahwa menjaga kualitas udara menjadi indikator
penting dalam mewujudkan kota yang ramah lingkungan.
“Menjaga kualitas udara itu bisa dilakukan dengan berbagai
cara. Seperti menggunakan kendaraan yang layak atau lulus uji emisi kendaraan
bermotor disertai dengan cara berkendara yang benar, serta penggunaan BBM yang
ramah lingkungan. Juga peningkatan vegetasi sebagaimana yang telah dilakukan
oleh Pemerintah Kota Madiun,”tutupnya.(klik-2)
Posting Komentar