KlikMadiun – Atribut baru Nampak menghiasi Taman Asti, Caruban, Kabupaten Madiun. Pasalnya, kini sebuah monumen pesawat Nomad N24 P843 berdiri kokoh di tengah taman. Monumen tersebut merupakan hibah dari TNI Angkatan Laut dan diresmikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono, Minggu (16/1/2022).
Peresmian monument pesawat dihadiri
oleh Bupati Madiun H. Ahmad Dawami yang didampingi Wakil Bupati Madiun H. Hari
Wuryanto. Dalam kesempatan tersebut Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Madiun,
menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada TNI AL serta harapan supaya dengan
adanya monument pesawat tersebut bisa menghapus stigma tentang peristiwa 1948
di masyarakat.
" Ini membawa dampak
psikologis yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Madiun. Ini menjadi
semangat baru dan bisa menjadi penghapus stigma 1948 dimana Kabupaten Madiun
tidak sama terlibat," tuturnya.
Ia juga berharap dengan adanya monumen
alutsista tersebut mampu menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme di
kalangan pemuda milenial saat ini. Sejumlah alutsista yang dipasang di
Kabupaten Madiun tersebut sangat istimewa, pasalnya alutsista tersebut sudah
pernah digunakan oleh TNI AL dalam berbagai latihan dan operasi yang tercatat
dalam sejarah panjang bangsa Indonesia. Sehingga bisa menunjukkan makna
kepahlawanan bagi masyarakat.
Kasal Yudo yang merupakan alumni
SMA Negeri 1 Caruban, 38 tahun lalu itu, sangat berharap agar hadirnya monument
alutsista tersebut mampu memberi edukasi dan motivasi bagi generasi bangsa
khususnya di Kabupaten Madiun yang jauh dari laut namun bisa menjadi Kasal.
" Dulu pesawat-pesawat kecil
ini ( Nomad N24 P843 ) yang menjadi pendeteksi kelautan kita dan tank amfibi
yang mendukung tugas pokok TNI Angkatan Laut, sehingga memiliki sejarah yang
tinggi," ujar Kasal yang berasal dari Kabupaten Madiun tersebut.
Ia juga menambahkan jumlah angkatan
laut di Kabupaten Madiun dikatakan masih sangat minim. Untuk itu dirinya
berharap dengan adanya monumen ini agar dapat menjadi edukasi masyarakat
tentang Angkatan Laut.
Sebagai informasi, pesawat asal Australia ini dibuat tahun 1984 yang memiliki panjang 14,34 meter dan lebar 16,53 meter telah menyelesaikan masa baktinya sebagai pesawat patroli maritim sejak tahun 2012 silam. Dengan adanya monumen tersebut diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi penerus.
Usai meresmikan monumen pesawat
dirinya turut meninjau monumen Tank Amfibi-76 yang berada di Exit Tol Dumpil
tersebut. Dengan suasana hujan Kasal dan Bupati Madiun nampak sangat
bersemangat dengan adanya keberadaan monumen alutsista yang penuh dengan
sejarah tersebut.
Tank Amfibi-76 merupakan kendaraan lapis baja buatan Uni Sovyet pada tahun 1951 dan masuk dalam jajaran TNI AL tahun 1964. Tank tersebut pernah digunakan Korp Marinir TNI AL dalam operasi Dwikora di Kalimantan tahun 1964-1965, Operasi Seroja Timor Timur tahun 1975-1979, serta Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh tahun 2002-2005.
Sementara itu, Meriam Howitzer
M30 yang juga merupakan buatan Uni Sovyet tahun 1939. Senjata artileri medan
tersebut memiliki kaliber 122 mm dengan jarak maksimal 11,8 km. Meriam tersebut
juga memiliki sejarah panjang dan sudah melewati berbagai pertempuran.(klik-2)
Posting Komentar