Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Totok Sugiarto mengatakan, bahwa lomba kebersihan makam ini sesuai dari intruksi Walikota Madiun. Di sisi lain langkah tersenut sebagai bentuk perubahan sudut pandangan masyarakat terkait kondisi pemakaman yang angker, gelap dan kotor.
"Makam juga bisa untuk kebutuhan sehari-hari, hal ini juga menindaklanjuti persiapan menjelang bulan suci Ramadhan," katanya.
Totok sapaan Kadis Perkim menuturkan, lomba kebersihan makam sendiri sudah berjalan selama dua tahun ini. Dimana dari total 85 titik makam yang ada di Kota Madiun setidaknya berubah menjadi bersih. Mengingat di situasi pandemi seperti ini kebersihan makam menjadi poin utama.
Lebih lanjut, Totok yang juga selalu Ketua Juri menegaskan, lomba kebersihan makam memiliki beberapa kriteria. Sehingga kedepan bisa bersaing untuk perlombaan di tingkat lebih tinggi lagi.
"Kriterianya kebersihan, kenyamanan, dan penataan ruang. Sedangkan untuk pewarnaan dilakukan murni dari swadaya masyarakat atau ahli waris," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Nambangan Lor Slamet mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua jajaran terkait atas terpilihnya Makam Ki Ageng Budug untuk bisa tampil dalam perlombaan kebersihan makam. Mengingat, di makam tersebut juga terdapat salah satu makam seorang yang pendiri daerah Nambangan Lor.
"(Perlombaan) sudah kedua kalinya, dimana di periode sebelumnya kita dapat juara tiga tingkat kecamatan," ungkapnya.
Slamet menambahkan, jika kegiatan ini selain meninggalkan kesan negatif juga akan memberi dampak positif. Diharapkan kedepan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar. Lantaran dimasa pandemi seperti ini, bisa memanfaatkan makam untuk suatu hal yang lebih baik.
"Jadi saat memasuki bulan Ramadhan banyak ahli waris yang berkunjung. Masyarakat bisa berjualan bunga hingga oleh-oleh. Tidak menutup kemungkinan Makam ini bisa menjadi wisata religi kedepanya." imbuhnya. (Adv)
Posting Komentar