KlikMadiun – Perhelatan Politik
pemilihan Kepada daerah dan pemilihan anggota legeslatik di Kab Madiun telah
selesai beberapa bulan tahun lalu. Tapi tak henti-hentinya Bawaslu (Badan
Pengawas Pemilui) Kab Madiun terus melakukan
sosialisasi. Hal ini dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif,
aman, tentram dan damai. Berbagai cara sosialisasi dilakukan, baik melalui
forum maupun dengan masyarakat. Seperti terlihat di lapangan Desa Kaibon Kec
Geger Kab madiun, Bawaslu mengadakan nonton bareng hiburan tradisional seni
Ketoprak, Sabtu, 2/11/2019.
Hadir dalam acara tersebut Ketua
Bawaslu dan jajaranya, Forpimda Kab Madiun, Muspika Kec Geger, Pimpinan Partai
politik dan beberapa tokoh masyarakat sekitar. Acara yang dimulai sejak jam
19.00 Wib, cukup mendapat sambutan antusias dari masyarakat, karena pagelaran kesenian
Ketoprak khususnya di Madiun sudah jarang ada. Ini yang membuat Bawaslu tampil
beda dengan mendatangkan khusus Ketoprak Wangsit Gumelar dari Kab Rembang
JawaTengah.
Pemilihan pagelaran ketoprak
dalam sosialisasi ini berkaitan dengan peran Bawaslu Kab Madiun dalam
mengembalikan jati diri bangsa tentang nilai-nilai melalui budaya lokal.
Bawaslu sebagai lembaga pengawas proses demokrasi, mempunyai tanggung jawab
moral atas kesadaran demokrasi.
Ketua Bawaslu Kab Madiun Nur
Anwar dalam sambutanya mengatakan, meskipun proses pesta demokrasi di Madiun
sudah usai tahun 2018 kemaren, Bawaslu memiliki tanggungjawab moral serta
kesadaran demokrasi.
“Saya berharap situasi yang aman,
tertib, kondusif dan damai ini akan tercipta terus di Kab Madiun. Dan kami
masih punya tanggungjawab moral untuk tetap mengedukasi masyarakat dalam hal
kesadaran demokrasi. Dan Bawaslu akan terus berupaya mengajak masyarakat untuk
mengawasi pemilu yang akan datang, dengan melibatkan berbagai pihak, seperti
komunitas budaya, akademisi, komunitas seni dan lai n sebagainya”, tambah Nur Anwar
Sementara itu Komisioner Bawaslu
bidang SDM Wahyudi mengatakan, bahwa sosialisasi pengawasan partisipasif kepada masyarakat tidak hanya dilakukan pada waktu akan
digelar Pemilu, namun juga perlu dilakukan pasca pemilu.
“ Kesenian ketoprak kita pilih dalam rangka
nguri-nguri budaya jawa. Dan dalam cerita ketoprak mengandung pesan-pesan moral
yang mudah dicerna oleh masyarakat”, tambah wahyudi (klik-1)
Posting Komentar