KlikMadiun-Musim penghujan wabah Demam Berdarah menghantui warga di Kabupaten Madiun Jawa Timur. Dari data Dinas Kesehatan setempat tercatat ada 56 kasus penderita Demam Berdarah (DB) dan dua diantaranya meninggal dunia.
Guna mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) Dinas Kesehatan menerjunkan jajarannya melakukan pengasapan atau Fogging di lokasi yang mayoritas terjangkit demam berdarah.
Seperti yang dilakukan di Dusun ngronggo, Desa Rejosari Kecamatan Sawahan, sejumlah petugas disebar di beberapa titik melakukan Fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk. Pasalnya di wilayah RT 11 dan RT 13 tersebut ada belasan warga yang saat ini terjangkit penyakit demam berdarah dalam satu bulan terakhir ini.
Atas permintaan warga dan pemerintah desa setempat petugas melakukan pengasapan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah agar tidak menambah daftar penderita demam berdarah.
“Disini banyak yang menderita DB mas, kira kira ya ada 8 sampai 10 orang. itu satu dukuhan sini, harapannya di Fogging agar DBD hilang. Baru ini ada DB,”kata Kusnadi, salah satu warga saat ditemui didepan rumahnya yang di Fogging petugas.
Tidak hanya di dalam rumah warga, namun saluran air dan kebun warga yang disinyalir menjadi sarang nyamuk tidak luput dari pengasapan. Sedang untuk memudahkan pengasapan seluruh warga dihimbau keluar rumah agar tidak terkena asap.
Sementara dari data di Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun tercatat dalam Bulan Januari 2019 ini ada 56 kasus penderita demam berdarah dan dua diantaranya meninggal dunia. Yakni di wilayah Kecamatan Gemarang dan Kecamatan Dagangan. Jika dibanding tahun lalu, dalam satu tahun ada 124 kasus dan satu diantaranya telah meninggal dunia. Oleh karena itu hal ini sangat berbahaya jika tidak segera ditanggulangi.
Menurut petugas Dinkes setempat hal ini akibat musim pancaroba yang melanda wilayah Madiun. Oleh karena itu itu warga dihimbau untuk siaga selain melakukan 3M juga melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Penderita DB di awal tahun 2019 memang ada peningkatan, tahun kemarin 2018 ada 124 kasus, di tahun 2019 Janurai ini sudah ada 56 kasus. Terkiat ini akan kita antisipasi, dengan fogging, dan kita sarankan kepada masyarakat untuk PSN. Kesadaran masyarakat sudah baik, ada 2 yang meninggal, dari wilayah Sukosari Dagangan dan wilayah Durenan Kecamatan Gemarang,”kata Agung Tri Widodo, selaku Kabid Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan, Dinkes Madiun, saat dikonformasi dilokasi Fogging Desa Rejosari Kecamatan Sawahan, Rabu (16/1/2019).
Sementara itu selain upaya yang dilakukan petugas melakukan pengasapan ini kepada warga masyarakat dihimbau juga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan bersih maka nyamuk tidak bisa berkembang. Terlebih seperti musim penghujan saat ini nyamuk DBD dapat mudah berkembang.(klik-3)
Guna mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) Dinas Kesehatan menerjunkan jajarannya melakukan pengasapan atau Fogging di lokasi yang mayoritas terjangkit demam berdarah.
Seperti yang dilakukan di Dusun ngronggo, Desa Rejosari Kecamatan Sawahan, sejumlah petugas disebar di beberapa titik melakukan Fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk. Pasalnya di wilayah RT 11 dan RT 13 tersebut ada belasan warga yang saat ini terjangkit penyakit demam berdarah dalam satu bulan terakhir ini.
Atas permintaan warga dan pemerintah desa setempat petugas melakukan pengasapan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah agar tidak menambah daftar penderita demam berdarah.
“Disini banyak yang menderita DB mas, kira kira ya ada 8 sampai 10 orang. itu satu dukuhan sini, harapannya di Fogging agar DBD hilang. Baru ini ada DB,”kata Kusnadi, salah satu warga saat ditemui didepan rumahnya yang di Fogging petugas.
Tidak hanya di dalam rumah warga, namun saluran air dan kebun warga yang disinyalir menjadi sarang nyamuk tidak luput dari pengasapan. Sedang untuk memudahkan pengasapan seluruh warga dihimbau keluar rumah agar tidak terkena asap.
Sementara dari data di Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun tercatat dalam Bulan Januari 2019 ini ada 56 kasus penderita demam berdarah dan dua diantaranya meninggal dunia. Yakni di wilayah Kecamatan Gemarang dan Kecamatan Dagangan. Jika dibanding tahun lalu, dalam satu tahun ada 124 kasus dan satu diantaranya telah meninggal dunia. Oleh karena itu hal ini sangat berbahaya jika tidak segera ditanggulangi.
Menurut petugas Dinkes setempat hal ini akibat musim pancaroba yang melanda wilayah Madiun. Oleh karena itu itu warga dihimbau untuk siaga selain melakukan 3M juga melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Penderita DB di awal tahun 2019 memang ada peningkatan, tahun kemarin 2018 ada 124 kasus, di tahun 2019 Janurai ini sudah ada 56 kasus. Terkiat ini akan kita antisipasi, dengan fogging, dan kita sarankan kepada masyarakat untuk PSN. Kesadaran masyarakat sudah baik, ada 2 yang meninggal, dari wilayah Sukosari Dagangan dan wilayah Durenan Kecamatan Gemarang,”kata Agung Tri Widodo, selaku Kabid Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan, Dinkes Madiun, saat dikonformasi dilokasi Fogging Desa Rejosari Kecamatan Sawahan, Rabu (16/1/2019).
Sementara itu selain upaya yang dilakukan petugas melakukan pengasapan ini kepada warga masyarakat dihimbau juga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan bersih maka nyamuk tidak bisa berkembang. Terlebih seperti musim penghujan saat ini nyamuk DBD dapat mudah berkembang.(klik-3)
Posting Komentar