KlikMagetan-Ribuan ulat serang pemukiman penduduk di Dusun Duwetsewu, Desa Baleasri Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Jawa Timur. Meski tidak berbahaya dan membuat warga gatal gatal, namun warga resah lantaran merasa risih dan membuat aktifitas warga terganggu. Sementara untuk mengatasinya warga harus disibukkan dengan terus membersihkan ulat tersebut yang merembet menempel di dinding dan selanjutnya dibakar agar tidak kembali merembet ke rumah mereka.
"Kejadian ini mulai hari ini tadi mas, pukul 08.00 WiB mulai merembet ke rumah. Ada yang menempel di dinding dan lantai, serta kendaraan kami,"kata Hadiyanto,salah satu warga Desa Baleasri,Senin (03/12/2018).
Fenomena ini menurutnya terjadi setiap memasuki musim penghujan tiba bersamaan dengan musim semi pohon jati. Ribuan ulat jati muncul memakan dedaunan jati hingga menyebar kemana mana. Selanjutnya ulat ulat tersebut nantinya akan berubah menjadi kepompong.
"Ini bersamaan mulai tumbuhnya dedaunan jati mas, dan tidak berbahaya seperti gatal gatal. Namun kami jijik dan membuat aktifitas kami terganggu. Ya caranya kita sapu terus agar tidak merembet ke mana mana,"ujar Hadiyanto sambil membersihkan ulat yang menempel dilantai Musholanya.
Keresahan adanya ulat jati ini juga dirasakan warga lain, yakni Suharti tetangga Hadiyanto. Melihat serangan ini dirinya risih dan merasa terganggu.
"Terganggu sih mas, ini Makanya saya sapu terus dan saya kumpulkan selanjutnya saya bakar,"kata Suharti kepada wartawan.
Sementara warga berharap wabah ulat jati ini segera berlalu sehingga aktifitas warga kembali normal tidak terganggu.(klik-3)
"Kejadian ini mulai hari ini tadi mas, pukul 08.00 WiB mulai merembet ke rumah. Ada yang menempel di dinding dan lantai, serta kendaraan kami,"kata Hadiyanto,salah satu warga Desa Baleasri,Senin (03/12/2018).
Fenomena ini menurutnya terjadi setiap memasuki musim penghujan tiba bersamaan dengan musim semi pohon jati. Ribuan ulat jati muncul memakan dedaunan jati hingga menyebar kemana mana. Selanjutnya ulat ulat tersebut nantinya akan berubah menjadi kepompong.
"Ini bersamaan mulai tumbuhnya dedaunan jati mas, dan tidak berbahaya seperti gatal gatal. Namun kami jijik dan membuat aktifitas kami terganggu. Ya caranya kita sapu terus agar tidak merembet ke mana mana,"ujar Hadiyanto sambil membersihkan ulat yang menempel dilantai Musholanya.
Keresahan adanya ulat jati ini juga dirasakan warga lain, yakni Suharti tetangga Hadiyanto. Melihat serangan ini dirinya risih dan merasa terganggu.
"Terganggu sih mas, ini Makanya saya sapu terus dan saya kumpulkan selanjutnya saya bakar,"kata Suharti kepada wartawan.
Sementara warga berharap wabah ulat jati ini segera berlalu sehingga aktifitas warga kembali normal tidak terganggu.(klik-3)
Posting Komentar