KlikMadiun-
Bertempat di Gedung pertemuan Bapeda lama Pendopo Kab Madiun, Dinas DPMPTSP Kab
Madiun terima sejumlah petani porang asal Kab Kediri, yang didampingi Dinas
DPMPTSP Kab Kediri.Rabu 5/12/2018.
Pada
kesempatan ini dihadiri Kadis DPMPTSP Kab Madiun Arik Krisdiananto, Kabid
penanaman Modal Agung Budiarto, perwakilan DPMPTSP Kab Kediri, Perwakilan Dinas
Kehutanan Propinsi Jawa Timur, Muhajir selaku Mitra kerja tanaman porang,
Perwakilan PT> Asia Prima Konjac dan beberapa perwakilan petani porang dari
Kediri.
Kepala Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kab Madiun mengatakan,
sangat berterima kasih atas kunjungan ini, lebih-lebih terhadap petani porang
yang ada di Kediri. Diketahui karena di Kab Madiun akan berdiri pabrik
pengolahan porang. Nantinya akan membawa dampak bukan hanya untuk masyarakat
yang ada di Kab Madiun tetapi juga bisa merembet ke Kabupaten sekitar Madiun.
“ saya
berharap dengan adanya pabrik pengolahan porang yang ada di Madiun bisa
meningkatkan pendapatan para petani porang di Madiun saja, tetapi juga
masyarakat yang ada di sekitar Kab Madiun”
Disisi lain,
Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur siap bekerjasama dengan para petani yang
ada disekitar hutan untuk mengembangkan tananam porang.
Sementara
itu, Perwakilan dari PT. Asia Prima Konjac, siap meneriman hasil porang dari
para petani baik basah maupun yang sudah dikeringkan. Asal mutu dari tanaman
porang sesuai dengan standart dari pabrik. Karena hasil porang ini nantinya
akan jadi komoditi exsport.
Muhajir,
Selaku Mitra kerja PT. Asia Prima Konjac mengatakan dengan kapisitas pabrik
porang yang ada di Madiun ini berkapasitas 60 ton per hari. Sementara yang
sudah eksis tidak lebih 5 ribu per musim, ini artinya baru sekitar 30 sampai 40
% untuk mencukupi kebutuhan pabrik.
“ Untuk
mencukupi kebutuhan pabrik sekitar 60%, di Madiun nantinya akan kita kembangkan
budidaya, karena untuk saat ini kita kesulitan untuk mencari bibit atau katak
dari tanaman porang ini. Dan untuk menekan biaya, juga akan kita kembangkan
disekitar wilayah Madiun”
“tanaman
porang pada saat ini, harga bibit atau katak per kilo mencapai Rp. 120.000 ribu.
Para petani tergiur dengan harga yang tinggi, akhirnya pada saat musim tanam mereka
kesulitan untuk mencarinya. Hal itu yang terjadi saat sekarang”. Tambah muhajir
Kabid Penanaman
Modal Agung Budiarto berharap, dengan adanya pertemuan ini nantinya akan
menjadikan para petani lebih tekun dan giat untuk menekuni tanaman porang.
Pemerintah akan selalu mendukung asal para petani juga sungguh-sungguh dalam
mengolahnya. Lebih-lebih sekarang akan berdiri pabrik pengolahan porang yang
ada di Madiun. (Klik-1)
apakah sudah mulai produksi tahun ini
BalasHapusPosting Komentar