KlikMagetan-Diduga depresi akibat hidup sebatang kara ditinggal istri dan sakit yang tak kunjung sembuh, seorang kakek di Magetan Jawa Timur nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menusuk lehernya dengan pisau hingga tewas. Sementara selain melakukan olah tkp dan memeriksa keterangan beberapa saksi dilokasi kejadian, jajaran Polres Magetan masih mendalami motif kematiannya yang menghebohkan warga Desa Purwodadi, Kecamatan Barat tersebut.
Puluhan warga Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, dihebohkan dengan ditemukannya salah satu warganya yang tergeletak bersimbah darah di belakang rumahnya, tepatnya di samping rumpun bambu.
Sukimin (80) awalnya ditemukan kali pertama oleh Slamet (56) salah satu tetangganya yang curiga dengan kondisi dalam rumahnya korban yang nampak sepi dan lampu penerangannya masih tetap menyala.
Setelah ditelusuri keberadaan tetangganya yang hidup sebatang kara, karena ditinggal istri dan dalam kondisi sakit yang tak kunjung tersebut ditemukan tergeletak di bawah rumpun bambu belakang rumahnya.
Menurut Slamet, saat itu dirinya melihat kondisi korban dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah luka dibagian leher. Selanjutnya dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut ke warga dan perangkat desa.
“Awalnya saya tahu langsung lapor RT dan Bu Lurah untuk melihat kondisi korban. Ya nggak tahu pak, kondisinya saat itu sudah tergeletak bersimbahdarah dibelakang rumahnya dengan luka dileher. Itu dulunya sakit sudah lama akibat terbakar dan saat ini mungkin sakitnya kambuh seperti melepuh,”kata Slamet saat dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian.
Dimungkin dia depresi, karena sakit itu tak kunjung sembuh. Dulu kan sakit akibat terbakar dan kini melepuh lagi,”imbuh Slamet .
Sedangkan petugas kepolisian dari Polsek Barat dan Tim Inafis Polres Magetan yang dilaporkan kejadian tersebut langsung melakukan Olah TKP dan memasang Police Line, mengamankan area lokasi kejadian dari warga yang mulai berdatangan melihat kondisi korban.
Sementara menurut AKBP Muhammad Rifai, Kapolres Magetan yang terjun langsung saat Olah TKP di lokasi menjelaskan bahwa meski dugaan indikasi bunuh diri dengan menusukkan dirinya sendiri dengan pisau dibagian leher, namun perlu dilakukan pendalaman dan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
“Dari pemeriksaan awal dan keterangan beberapa saksi sebelumnya mengatakan dia berpesan lepada temannya, besok mayatku kuburen yaa, yang kedua pada acara sebelum sebelumnya ada suara suara yang mendorong dia saat kerja bakti ada luka bakar. Dan yang ketiga seperti dilokasi tadi, kita temukan ada pisau warna hijau milik korban sendiri, dimungkinkan pisau itu untuk menusukkan diri pada lehernya,”kata AKBP Muhammad Rifa’I, Kapolres Magetan kepada wartawan dilokasi kejadian, Senin(19/11/2018).
Dari pemeriksaan awal di lokasi dan keterangan saksi saksi tersebut, petugas masih akan terus mendalami dan oleh karena itu akan dilakukan penyisikan guna memastikan penyebab pasti kematian korban tersebut.
“Luka pada leher yang bagian ini tidak mematikan dilokasi kejadian, kenapa karena masih ada ditemukan beberapa titik darah yang ada disekitarnya. Oleh karena itu kita tidak begitu cepat menyimpulkan dan masih akan dilakukan pendalaman tim kami. Dan sampai saat ini barang bukti yang kita amankan adalah pisau lipat kecil,”ujar Muhammad Rifa’i.
Sementara guna proses penyelidikan kasus tersebut, jenazah korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Sayidiman Magetan untuk divisum. Selain itu polisi mengamankan sebuah pisau lipat yang diduga sebagai alat untuk bunuh diri hingga kini petugas masih melakukan pemeriksaan beberapa saksi.(klik-3)
Puluhan warga Desa Purwodadi Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, dihebohkan dengan ditemukannya salah satu warganya yang tergeletak bersimbah darah di belakang rumahnya, tepatnya di samping rumpun bambu.
Sukimin (80) awalnya ditemukan kali pertama oleh Slamet (56) salah satu tetangganya yang curiga dengan kondisi dalam rumahnya korban yang nampak sepi dan lampu penerangannya masih tetap menyala.
Setelah ditelusuri keberadaan tetangganya yang hidup sebatang kara, karena ditinggal istri dan dalam kondisi sakit yang tak kunjung tersebut ditemukan tergeletak di bawah rumpun bambu belakang rumahnya.
Menurut Slamet, saat itu dirinya melihat kondisi korban dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah luka dibagian leher. Selanjutnya dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut ke warga dan perangkat desa.
“Awalnya saya tahu langsung lapor RT dan Bu Lurah untuk melihat kondisi korban. Ya nggak tahu pak, kondisinya saat itu sudah tergeletak bersimbahdarah dibelakang rumahnya dengan luka dileher. Itu dulunya sakit sudah lama akibat terbakar dan saat ini mungkin sakitnya kambuh seperti melepuh,”kata Slamet saat dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian.
Dimungkin dia depresi, karena sakit itu tak kunjung sembuh. Dulu kan sakit akibat terbakar dan kini melepuh lagi,”imbuh Slamet .
Sedangkan petugas kepolisian dari Polsek Barat dan Tim Inafis Polres Magetan yang dilaporkan kejadian tersebut langsung melakukan Olah TKP dan memasang Police Line, mengamankan area lokasi kejadian dari warga yang mulai berdatangan melihat kondisi korban.
Sementara menurut AKBP Muhammad Rifai, Kapolres Magetan yang terjun langsung saat Olah TKP di lokasi menjelaskan bahwa meski dugaan indikasi bunuh diri dengan menusukkan dirinya sendiri dengan pisau dibagian leher, namun perlu dilakukan pendalaman dan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
“Dari pemeriksaan awal dan keterangan beberapa saksi sebelumnya mengatakan dia berpesan lepada temannya, besok mayatku kuburen yaa, yang kedua pada acara sebelum sebelumnya ada suara suara yang mendorong dia saat kerja bakti ada luka bakar. Dan yang ketiga seperti dilokasi tadi, kita temukan ada pisau warna hijau milik korban sendiri, dimungkinkan pisau itu untuk menusukkan diri pada lehernya,”kata AKBP Muhammad Rifa’I, Kapolres Magetan kepada wartawan dilokasi kejadian, Senin(19/11/2018).
Dari pemeriksaan awal di lokasi dan keterangan saksi saksi tersebut, petugas masih akan terus mendalami dan oleh karena itu akan dilakukan penyisikan guna memastikan penyebab pasti kematian korban tersebut.
“Luka pada leher yang bagian ini tidak mematikan dilokasi kejadian, kenapa karena masih ada ditemukan beberapa titik darah yang ada disekitarnya. Oleh karena itu kita tidak begitu cepat menyimpulkan dan masih akan dilakukan pendalaman tim kami. Dan sampai saat ini barang bukti yang kita amankan adalah pisau lipat kecil,”ujar Muhammad Rifa’i.
Sementara guna proses penyelidikan kasus tersebut, jenazah korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Sayidiman Magetan untuk divisum. Selain itu polisi mengamankan sebuah pisau lipat yang diduga sebagai alat untuk bunuh diri hingga kini petugas masih melakukan pemeriksaan beberapa saksi.(klik-3)
Posting Komentar