KlikMadiun-Menjelang tahun baru imlek puluhan warga Tionghoa di Kota Madiun Jawa Timur mulai membersihkan ratusan patung dewa dewi di Tempat Ibadah Tri Dharma( TITD) Hwie Ing Kong atau Klenteng Madiun, yang berusia ratusan tahun. Pembersihan dengan menggunakan air kembang dengan lima macam jenis bunga ini sebagai tanda rasa syukur warga Tionghoa atas limpahan rejeki dan keselamatan selama ini.
Dengan berhati hati warga Tionghoa sejak pagi mulai memindahkan patung patung atau rupang di dalam Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kong untuk tradisi pembersihan menjelang datangnya tahun baru imlek.
Umat Tionghoa nampak sibuk membersihkan area vihara hingga memandikan rupang atau patung dewa-dewi. Pembersihan ini melanjutkan persembahyangan Song Shen yang merupakan tradisi mengantar dewa-dewi kembali ke nirwana. Umat Tionghoa di klenteng yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto ini bergotong royong memandikan ratusan patung dewa, salah satunya Thian Shang Shenmu atau Dewi Samudra yang merupakan patung tuan rumah yang tertua dan datang di Klenteng Madiun yang berusia sekitar 130 tahun ini.
Menurut Humas TITD Hwie Ing Kong, Lianawati menjelaskan bahwa tradisi pembersihan patung ini dilakukan dengan kehati-hatian. Selain membersihkan patung dewa, seluruh altar atau tempat para dewa juga dibersihkan. Memandikan dengan menggunakan air bunga yang berjumlah lima macam ini sebagai bentuk penghormatan kepada dewa dan rasa syukur atas rejeki dan keselamatan selama ini.
“Usai persembahan terhadap Song Shen untuk mengantarkan ke nirwana, baru boleh menurunkan dan membersihkan patung-patung atau rupang. Selain itu gang gang dan altar semua kita bersihkan dengan menggunakan air bunga setelah itu malam imleknya kita akan sembahyang bersama,”kata Humas TITD Hwie Ing Kong, Lianawati saat dikonfirmasi di Klenteng Madiun, Senin (12/2/2018).
Untuk pembersihan terhadap patung patung dewa dewi kita menggunakan air bunga dengan lima macam bunga seperti mawar,melati kenanga, kantil dan kita tambahkan air cendana. Itu semua bertujuan agar patung patung tersebut akan tetap harum dan agar bersih,”imbuh Lianawati.
Sementara peringatan tahun baru imlek 2568 tahun ini, ratusan umat Tri Dharma yang berada di seluruh Karisidenan Madiun meliputi Madiun, Ponorogo, Ngawi dan Magetan akan melakukan perenungan atas dosa dan rasa syukur atas rejeki serta keselamatan selama setahun terakhir pada malam imlek nantinya. Hal ini dengan harapan mendapat keberkahan serta kebaikan untuk tahun mendatang.(klik-3)
Dengan berhati hati warga Tionghoa sejak pagi mulai memindahkan patung patung atau rupang di dalam Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kong untuk tradisi pembersihan menjelang datangnya tahun baru imlek.
Umat Tionghoa nampak sibuk membersihkan area vihara hingga memandikan rupang atau patung dewa-dewi. Pembersihan ini melanjutkan persembahyangan Song Shen yang merupakan tradisi mengantar dewa-dewi kembali ke nirwana. Umat Tionghoa di klenteng yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto ini bergotong royong memandikan ratusan patung dewa, salah satunya Thian Shang Shenmu atau Dewi Samudra yang merupakan patung tuan rumah yang tertua dan datang di Klenteng Madiun yang berusia sekitar 130 tahun ini.
Menurut Humas TITD Hwie Ing Kong, Lianawati menjelaskan bahwa tradisi pembersihan patung ini dilakukan dengan kehati-hatian. Selain membersihkan patung dewa, seluruh altar atau tempat para dewa juga dibersihkan. Memandikan dengan menggunakan air bunga yang berjumlah lima macam ini sebagai bentuk penghormatan kepada dewa dan rasa syukur atas rejeki dan keselamatan selama ini.
“Usai persembahan terhadap Song Shen untuk mengantarkan ke nirwana, baru boleh menurunkan dan membersihkan patung-patung atau rupang. Selain itu gang gang dan altar semua kita bersihkan dengan menggunakan air bunga setelah itu malam imleknya kita akan sembahyang bersama,”kata Humas TITD Hwie Ing Kong, Lianawati saat dikonfirmasi di Klenteng Madiun, Senin (12/2/2018).
Untuk pembersihan terhadap patung patung dewa dewi kita menggunakan air bunga dengan lima macam bunga seperti mawar,melati kenanga, kantil dan kita tambahkan air cendana. Itu semua bertujuan agar patung patung tersebut akan tetap harum dan agar bersih,”imbuh Lianawati.
Sementara peringatan tahun baru imlek 2568 tahun ini, ratusan umat Tri Dharma yang berada di seluruh Karisidenan Madiun meliputi Madiun, Ponorogo, Ngawi dan Magetan akan melakukan perenungan atas dosa dan rasa syukur atas rejeki serta keselamatan selama setahun terakhir pada malam imlek nantinya. Hal ini dengan harapan mendapat keberkahan serta kebaikan untuk tahun mendatang.(klik-3)
Posting Komentar