KlikMadiun - Semangat
kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Madiun untuk menggait investor masuk tetap tak pantang surut.
Nyatanya, pada bulan Desember ini, investasi yang masuk ke Kabupaten Madiun
terus bertambah sebanyak Rp 45 milyar. jika diatotal perolehan bulan berikutnya
total realisasi investasi yang sudah masuk ke Kabupaten Madiun tembus Rp 2.49
trilyun rupiah. "jika di awal bulan Oktober lalu total investasi Rp
2,4 trilyun, namun sekarang sudah kembali bertambah sebesar Rp 2,49
milyar,"kata Agung Budiarto Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP
Kabupaten Madiun kepada wartawan klikmadiun.
Penambahan
nilai investasi sebesar Rp 45 Milyar tersebut berasal dari masuknya investor PT
Asia Prima Konjak yang bakal menggarap potensi porang di wilayah Kabupaten
Madiun. dengan total investasi sebesar Rp 30 milyar. "pengusaha porang
tersebut, kini telah membeli tanah dan saat ini mulai proses perijinan dan pembangunan
pabrik di wilayah Pilangkencang, "terang Agung.
Selain
Pengusaha Porang yang dikomandoi PT Asia Prima Konjak, terang Agung, Investor
lain yang ikut tertarik menanamkan modalnya ke Kabupaten Madiun
adalah pengusaha plastik. Investor tersebut kini telah membangun dua
pabrik diwilayah Kabupaten Madiun dengan total investasi sebesar Rp 15 milyar.
"sekarang mulai proses pembangunan pabrik,"katanya
Lebih
lanjut, pria berjiwa pengusaha ini menyatakan setelah KPPT berubah menjadi
Dinas DPMPTSP, Pemkab Madiun lebih fokus untuk mempromosikan Kabupaten Madiun
sebagai lahan investasi yang aman dan terpercaya. DPMPTSP yakin, kedepan jumlah
investor yang berkenan menanamkan modalnya ke Madiun bisa jadi terus bertambah,
seiring dibukanya jalan Tol Mantiangan Kertosono dan terbentuknya kawasan
industri di diwilayah Kecamatan Pilangkenceng. "intinya promosi, pelayanan
prima dan kemudahan kepada para investor, pasti para investor betah dan
berdatangan,"tegas pria berdarah Blitar ini.
Diketahui
sebelumnya pada bulan oktober 2017 sebelumnya, total investasi sebesar Rp 2,4
trilyun. Investasi tersebut berasal dari investasi yang dilakukan oleh PT.
Ngawi Kertosono Jaya (NJK) dengan total investasi sebesar Rp 2,1 trilyun,
disusul investasi PT Samiplas sebesar Rp 43 milyar, PT Inka Multi Solusion
(IMS ) Rp 40 Milyar, PT Global Wai Rp 30 milyar, dan investor dari sejumlah
pengusaha besar lainya. " ini masih belum seberapa, masih banyak investor
yang melakukan penjajaakan investasi di Kabupaten Madiun," terang pria berjiwa
bisnis ini.
Dengan
tingginya nilai investasi masuk diwilayah Kabupaten Madiun, tentu sahaja
memberikan multi player efek yang cukup signifikan bagi roda perekonomian
warga. Tentunya selain tenaga kerja warga Kabupaten Madiun tersedot di
PT besar tersebut, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Madiun juga ikut
terdongkak. "Semuanya diuntungkan, masyarakat diuntungkan,
pemerintah diuntungkan dan pengusaha juga diuntungkan,"katanya.
Selain
membidik investasi dari pemodal besar, DPMPTSP juga melakukan terobosan untuk
menumbuh suburkan Usaha Kecil Mikro (UKM) diwilayah Kabupaten Madiun,
diantaranya dengan cara melakukan pendampingan dan kemudahan dalam pengurusan
perijinan, membuka kantor di Desa pelaksana Acara Bakti Sosial Terpadu (BST)
serta kemudahan kemudahan lainnya. juga meningkatnya pemahaman masyarakat
terkait aturan dan kebijakan dalam memperoleh layanan perizinan dan
nonperizinan "saat ini kami masih menggagas Standart pelayanan prima,
diupayakan khusus untuk UKM bisa sehari jadi dan gratis,"tandas pria ini
berapi api.(Adv)
Posting Komentar