KlikMadiun – Guna Menghadapi musim Panen Tiba, 9 kelompok tani yang ada di Kabupaten Madiun mulai maksimalkan pelatihan penggunaan mesin panen padi ukuran kecil atau Combine Havester. Pelatihan yang digagas dan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Madiun, sangat dibutuhkan oleh para petani. Hal ini karena sulitnya petani untuk mencari tenaga manusia. Kenapa menggunakan alat yang lebih kesil, Selain dibutuhkan waktu cepat, praktis, penggunaan mesin ukuran kecil ini dianggap lebih efisien dan ekonomis.
Kalau dilihat dari sisi biaya yang dikeluarkan, lebih murah bila dibandingkan dengan pelatihan sebelumnya yang menggunanakan jenis Combine Havester ukuran sedang. Hasilnya dari 9 kelompok tani peserta yang mengikuti pelatihan merasa bahwa alat ini sangat cocok dan tepat digunakan pada struktur tanah yang ada di Kab Madiun.
Adapun 9 kelompok
tani yang mengikuti pelatihan yang
dilaksanakam di Desa Sareng Kecamatan Geger Kab Madiun yaitu, 2 kelompok tani Adil Makmur , 1 Kelompok
Gapotan Dagangan, 2 Kelompok Tani Maju, 2 Kelompok tani Sumber Rejeki dan 3 Kelompok
tani Arum Sari Wonoasri, juga merasakan penggunaan mesin saat digunakan diarea
persawahan, tepatnya di Desa Sareng Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, bahwa
gabah bisa ditekan dikarenakan memotong sampai perontokan sudah berupa gabah
yang bersih.
Roeminingsih , selaku Kasi Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Madiun mengatakan alat combine Havester ukuran kecil sangat membantu petani, karena biaya produksi lebih murah dibandingkan ukuran sedang yang dioprasikan selama 4 sampai 5 jam butuh biaya 2 juta, dengan asumsi perkotaknya 300 ribu.
“ Dalam pelatihan kali ini penggunaan combine harvester ukuran kecil lebih efisen, hampir biayanya separonya dari mesin combine harvester ukuran sedang, namun dikarenakan mesin ini mempunyai berat melebihi 350 kilogram, maka tidak dapat dioperasikan pada lahan sawah yang kedalama tanahnya melebihi 25 cm”, terang Roeminingsih.
Masih terbatasnya alat jenis ini, Roemingsih juga menambahkan penggunaan Combine Havester ukuran kecil belum bisa sepenuhnya dilaksanakan secara luas oleh para kelompok tani, sebab belum semua kelompok mempunyai alat ini. Salah satu ketua kelompok tani Pandan Sari kecamatan Wonoasri Djito mengatakan, Penggunaan mesin ukuran kecil ini sangat praktis dan kelompoknya berkeinginan memilikinya, sebab biaya produksi lebih murah, juga memudahkan alat ini dibawa ke area persawahan.
“ alat ini saat pelatihan lebih mudah pengoprasianya waktu melakukan pemotongan padi, terutama saat muter gak ribet dibandingkan ukuran sebelumnya terlalu berat, juga pas kita bawa ke persawahan banyak jalan menuju persawahan kecil bisa kita antisipasi”, kata Djito.
Meskipun Pelatihan ini program terakhir dari Dinas Pertanian Dan Perikanan sesuai alokasi Dana APBD 2017, Dinas Pertanian berharap dengan pelatihan ini, para kelompok bisa mengambil manfaat kegiatan, sehingga mereka minimal tiap-tipa desa mempunya 4 kelompok tani dengan 4 Combine Havester plus operator, serta bagi produsen penyedia barang dapat menciptakan Combine Havester yang dapat menyesuaikan kedalaman tanah yang rata-rata 35-60 cm.( ADV ).
Roeminingsih , selaku Kasi Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Madiun mengatakan alat combine Havester ukuran kecil sangat membantu petani, karena biaya produksi lebih murah dibandingkan ukuran sedang yang dioprasikan selama 4 sampai 5 jam butuh biaya 2 juta, dengan asumsi perkotaknya 300 ribu.
“ Dalam pelatihan kali ini penggunaan combine harvester ukuran kecil lebih efisen, hampir biayanya separonya dari mesin combine harvester ukuran sedang, namun dikarenakan mesin ini mempunyai berat melebihi 350 kilogram, maka tidak dapat dioperasikan pada lahan sawah yang kedalama tanahnya melebihi 25 cm”, terang Roeminingsih.
Masih terbatasnya alat jenis ini, Roemingsih juga menambahkan penggunaan Combine Havester ukuran kecil belum bisa sepenuhnya dilaksanakan secara luas oleh para kelompok tani, sebab belum semua kelompok mempunyai alat ini. Salah satu ketua kelompok tani Pandan Sari kecamatan Wonoasri Djito mengatakan, Penggunaan mesin ukuran kecil ini sangat praktis dan kelompoknya berkeinginan memilikinya, sebab biaya produksi lebih murah, juga memudahkan alat ini dibawa ke area persawahan.
“ alat ini saat pelatihan lebih mudah pengoprasianya waktu melakukan pemotongan padi, terutama saat muter gak ribet dibandingkan ukuran sebelumnya terlalu berat, juga pas kita bawa ke persawahan banyak jalan menuju persawahan kecil bisa kita antisipasi”, kata Djito.
Meskipun Pelatihan ini program terakhir dari Dinas Pertanian Dan Perikanan sesuai alokasi Dana APBD 2017, Dinas Pertanian berharap dengan pelatihan ini, para kelompok bisa mengambil manfaat kegiatan, sehingga mereka minimal tiap-tipa desa mempunya 4 kelompok tani dengan 4 Combine Havester plus operator, serta bagi produsen penyedia barang dapat menciptakan Combine Havester yang dapat menyesuaikan kedalaman tanah yang rata-rata 35-60 cm.( ADV ).
Posting Komentar