KlikMadiun.com - Kisruh antar pedagang pasar yang berada di dalam dan pedagang yang berada di luar pasar Dolopo, masih belum tuntas meski sudah ada kesepakatan. Pedagang masih bertahan berkualan di luar pasar.
Seketaris paguyuban pasar Dolopo Rukun Agawe Santoso mengatakan, sudah ada kesepakatan antar pedagang yang di luar dan pedagang di dalam yang ditandatangani pada tanggal 26 Mei 2016. "Dalam kesepakatan itu diputuskan bahwa pedagang yang di wilayah barat batas waktu hanya sampai jam 07.00, sedangkan untuk yang wilayah selatan sampai jam 09.00," kata Riyanto.
Kesepakatan yang ditandatangani oleh Riyanto, dan Salim yang mewakili pedagang luar pasar, dihadapan Kepala pasar Dolopo Bowo Sumanto, hanya dilaksanakan tiga hari. Setelah itu, kesepakatan seakan tidak pernah terjadi.
Gelaran barang dagangan di luar pasar, seakan menghalangi pembeli masuk ke dalam pasar. "Akibatnya, kondisi di dalam pasar menjadi sepi. Kalau dibiarkan lama-lama bisa gulung tikar," terang Riyanto.
Gelaran barang dagangan di luar pasar, seakan menghalangi pembeli masuk ke dalam pasar. "Akibatnya, kondisi di dalam pasar menjadi sepi. Kalau dibiarkan lama-lama bisa gulung tikar," terang Riyanto.
Pantauan klikmadiun, sekitar pukul 12.00, masih banyak pedagang yang masih berjualan di selatan pasar, meski tidak seramai pada pagi hari.
Kepala Pasar Dolopo, Bowo Sumanto tidak menampik kondisi tersebut masih berlangsung. "Kami merasa kesulitan mengatasi pedagang yang berada di luar, kalau disuruh masuk jelas gak mungkin, karena keadaan pasar juga sudah penuh dan sesak". kata Bowo.
Solusi yang pernah dilakukan, adalah dengan memasang lampu di selatan pasar, dengan tujuan pedagang yang di dalam juga bisa berjualan di luar, tapi juga tidak membuahkan hasil.
Bowo berharap, Pemerintah Daerah Kab Madiun dapat menambah jumlah kios maupun los, agar semua pedagang bisa tertampung di dalam pasar. Data terakhir di bulan Januari 2017 jumlah kios dan los Pasar Dolopo berjumlah 898. (klik-2)
Posting Komentar