KlikMadiun – Ikan air tawar
yang dibudidayakan di Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo dipanen lebih dini
sejak Jumat pekan lalu. Ribuan ekor ikan seperti nila, patin dan gurami diduga
mabuk karena munculnya belerang dari dasar telaga.
“Kami memanen meski
belum waktunya, biar tidak rugi banyak,’’ kata Soni Ariyanto, salah seorang
peternak ikan di Telaga Ngebel, Selasa, 14 Februari 2017.
Sesuai perhitungan
peternak yang tergabung dalam tiga kelompok, ia melanjutkan, masa panen ideal
untuk ikan-ikan itu kurang 1,5 bulan lagi. Karena itu, harga jualnya pun
rendah, yakni Rp 25 ribu per kilogram. “Kalau (ikan) tidak mabuk bisa mencapai
Rp 35 ribu per kilogram,’’ ujar Soni.
Munculnya belerang
yang mengakibatkan ikan mabuk dan mati meresahkan penduduk setempat. Suwarno,
salah seorang warga mengatakan setiap belerang muncul air telaga berbau amis
yang menyengat.
‘’Peternak
membuangnya di telaga dan menyebabkan bau tidak enak,’’ kata salah seorang
tokoh masyarakat di lokasi wisata tersebut.
Kepala Bidang
Perikanan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Aida Fitriani
Miyasari, mengatakan munculnya belerang merupakan fenomena alam yang sering
terjadi. Hal itu karena dulunya Telaga Ngebel merupakan gunung berapi sehingga
di dalamnya mengandung sejumlah mineral termasuk belerang.
“Tadi, petugas kami sudah mengecek ke lokasi
lagi. Hasilnya belum diinformasikan kepada saya,” ucap Aida. (klik-4)
Posting Komentar