Pembobolan
mobil dengan modus kaca yang terjadi saat Halal Bihalal dengan Bupati Madiun, menyimpan
catatan tersendiri. Tidak ada pengamanan parkir oleh Satpol PP, saat peristiwa
terjadi.
Hal itu diungkapkan oleh korban dr Edi Sutikno Kepala
Puskesmas Gemarang yang kehilangan tas yang berisi uang Rp2,5 juta, KTP, SIM A dan C. Menurutnya, saat
datang tidak ada satu pun tukang parkir di lokasi. “Datang ya parkir sendiri
dan tidak ada anggota Satpol PP yang berjaga,” ujarnya, Senin 11 Juli 2016.
Memang sangat disayangkan, saat Pegawai Negeri
Sipil di lingkungan Pemkab Madiun bermaaf-maafan, justru PNS sendiri yang
menjadikorban, karena minimlnya pengamanan oleh Satpol PP. “Sebaiknya dipasang CCTVdi
ujung jalan. Karena jika Satpol PP tidak bisa meng-cover pengamanan seluruhnya,
bisa terpantau dari CCTV. Saat parkir tidak ada tukang parkir. Ya parkir sendiri,”
ujar Edi.
Sementara itu, pihak kepolisiannterus menyelidiki kasus
ini guna mengungkap pelaku. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara
(TKP), pemilik mobil dan sejumlah saksi dimintai keterangan di Markas
Kepolisian yang ditangani polsek Sektor Manguharjo. "Untuk kepentingan
penyelidikan, kami juga mengamankan mobil yang dibobol," kata Kepala Unit
Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Manguharjo Ajun Komisaris Anis Heny
Winarsih.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua mobil yang diparkir di
Jl Alun Alun Utara dibobol pencuri dengan cara pecah kaca, saat acara Halal Bihalal
dengan Bupati Madiun, Senin 11 Juni 2016. Mobil yang dibobol oleh pencuri
adalah milik PNS Pemkab Madiun. Mobil jenis
Toyota Innova plat nomor AE-1919-AF berwarna hitam, adalah milik Arif Firman,
Kepala Puskesmas Wonoasri. Sedangkan mobil jenis Hyundai plat nomor AE-459-BM
berwarna biru muda milik Ibu Nur, Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Madiun. (klik-2)
Posting Komentar